Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Hakim Praperadilan Berandai-andai, Saksi Ahli KPK Protes

Kompas.com - 15/02/2015, 18:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Akademisi hukum acara pidana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Junaedi, memprotes hakim Sarpin Rizaldi yang memimpin sidang praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi. Junaedi yang didatangkan sebagai saksi ahli oleh KPK merasa mendapat pertanyaan yang tidak pantas dari hakim.

Dalam sidang Jumat (13/2/2015) lalu, Sarpin meminta Junaedi untuk berandai-andai apabila dia ditetapkan sebagai tersangka secara sewenang-wenang oleh penegak hukum. Sarpin bertanya, ke mana Junaedi akan mengajukan keberatan.

"Itu tidak tepat diajukan kepada ahli," kata Junaedi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (15/2/2015).

Junaedi mengatakan, berdasarkan pengamatannya atas sidang hukum acara pidana selama 15 tahun terakhir, tidak pernah ada pertanyaan janggal yang diajukan hakim seperti itu. "Itu pertanyaan lebih tepat diajukan kalau untuk debat, bukan untuk sidang," ujarnya.

Junaedi menyebutkan, hal itu tidak hanya ditanyakan kepadanya, tetapi juga diajukan kepada saksi ahli lain dari KPK yang memberikan keterangan di persidangan, yakni Bernard Arif Sidharta. "Saudara ditetapkan sebagai tersangka, tapi Anda merasa itu sewenang-wenang. Keberatan tidak?" tanya Sarpin pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat lalu.

"Bahwa saya diperlakukan seperti itu, tentu saya keberatan. Tapi, supaya yakin, tunggu sidang praperadilannya," jawab Bernard.

Kuasa hukum Budi Gunawan juga mengajukan pertanyaan serupa kepada Bernard. "Menyangkut pertanyaan hakim tadi, apabila penetapan tersangka sewenang-wenang, ke mana minta keadilan ini?" tanya dia. "Praperadilan," jawab Bernard singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com