Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Istana Bogor Jangan Diutak-atik

Kompas.com - 13/02/2015, 08:19 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan Wali Kota Bima Arya Sugiarto untuk tidak mengutak-atik wilayah Istana Bogor. Fadli mengatakan, Istana Bogor merupakan area bersejarah yang harus dilestarikan.

"Wilayah Istana Bogor itu merupakan heritage, merupakan warisan budaya, tidak usaha diutak-atik, jadi lebih bagus apa adanya," kata Fadli, di Bogor, Kamis (12/2/2015).

Ia menanggapi informasi bahwa Wali Kota Bogor akan melakukan penataan dengan menggeser pagar Istana dan membangun jalur pedestrian yang layak di sekitar Istana Bogor.

Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, jika Wali Kota Bogor menggeser pagar Istana untuk penataan kawasan seputar Istana dan kebun raya dengan membangun jalur pedestrian yang layak bagi pejalan kaki dan sepeda akan memicu gangguan lainnya.

"Kalau nanti diambil, makin lama makin habis kawasan Istana. Jadi modus juga untuk mengembangkan kawasan yang lain-lain," kata Fadli.

Ia menyarankan Wali Kota Bogor Bima Arya untuk mengembangkan daerah-daerah baru dan tidak bersandar pada daerah-daerah yang sudah ada. "Bogor ini kan luas, apalagi daerah baratnya, kembangkan saja itu," ujarnya.

Penataan

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor menyatakan akan melakukan penataan transportasi dengan membangun serta memperluas kawasan pedestrian di sekitar Istana Bogor dan Kebun Raya.

"Dalam konsep penataan transportasi, kita menyediakan sarana dan prasarana untuk masyarakat, terutama sekitar Kebun Raya dan Istana Bogor," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Usmar mengatakan, pekan lalu, untuk kedua kalinya Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dipanggil menghadap Menteri Sekretaris Negara untuk menyampaikan konsep penataan kawasan di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya.

"Pak Wali sudah membawa satu konsep menata kawasan khusus di seputar Istana Bogor dan juga Kebun Raya. Karena Istana bukan merupakan kewenangan Pemerintah Kota, jadi kita koordinasikan untuk mendapatkan dukungan," katanya.

Ia menjelaskan, penataan kawasan di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya sudah direncanakan oleh Pemerintah Kota Bogor sejak 2014 dan pengusulan anggaran kepada Dewan juga telah dilakukan pada tahun yang sama.

"DED 2014 sudah kita bikin dan sudah kita usulkan, rencana pembangunan fisik dimulai 2015 ini," katanya.

Usmar mengatakan, pembangunan awal jalur pedestrian dimulai dari Tugu Kujang hingga Pintu 3 Kebun Raya Bogor atau sekitar 350 meter dengan dana sebesar Rp 6,7 miliar. Menurut rencana, jalur pedestrian yang akan dibangun selebar 4 meter.

"Jadi lebarnya menjadi 4 meter, didesain khusus untuk pejalan kaki dan sepeda. Yang bersepeda tidak lagi berjalan di jalan, tetapi bisa di jalur pedestrian. Sementara drainase yang sudah ada akan berada di bawah ditutup jalur pedestrian di atasnya," kata dia.

Usmar mengatakan, total jalur pedestrian yang akan dibangun di sekeliling Istana Bogor dan Kebun Raya yakni 3,8 kilometer (km) dengan anggaran Rp 41,3 miliar yang berasal dari APBD murni Pemerintah Kota Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com