Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tony Kwok: KPK di Jalur yang Benar

Kompas.com - 11/02/2015, 15:00 WIB

Polisi juga komplain dengan minimnya biaya pengusutan perkara. Kadang polisi diduga meminta bantuan pihak lain untuk membantu membiayai operasional pengusutan kasus kriminal.

Ini bukan sesuatu yang bagus. Di Hongkong atau negara-negara lain, jika ada orang menawari polisi sesuatu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, jelas itu kejahatan dan harus dihentikan.

Polisi harus menyusun semua keperluannya dan meminta kepada pemerintah. Jadi, tentu saja solusinya adalah berikan anggaran yang cukup kepada polisi.

Apakah di Hongkong pada 1970-an masalahnya sama?

Sama dalam arti, gaji polisi sangat rendah. Maka, pemerintah kemudian memperbaiki gaji polisi. Gaji polisi sekarang salah satu yang tertinggi di Hongkong.

Bagaimana dengan pemberian pengampunan terhadap polisi atau pejabat yang korup?

Presiden bisa memberikan pengampunan atas kesalahan di masa lalu. Tidak hanya polisi, tetapi juga aparatur negara lainnya. Tentu ini tidak mudah, bagaimana membatasinya. Apakah pejabat yang menerima suap 1 juta dollar juga akan mendapat pengampunan? Kalian tak bisa memberikan pengampunan penuh. Kalau ada polisi yang menerima suap 1 miliar dan besok diberikan pengampunan, dia bisa membeli Ferrari. Ini tak bisa diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, istilah pengampunan harus dipertimbangkan, seperti pemerintah bisa memberikan pengampunan, tetapi uang hasil korupsinya dikembalikan.

Ini juga terjadi di Hongkong ketika polisi menyerang ICAC. Pemerintah akhirnya juga berpikir memberikan pengampunan terhadap korupsi yang terjadi sebelum 1977, kecuali kasus korupsi yang serius.

Pertanyaan terakhir, bagaimana masa depan pemberantasan korupsi jika melihat konflik KPK dengan polisi saat ini?

Jika kalian membiarkan KPK terus dikriminalisasi, saya pesimistis dengan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia. Ini titik balik yang krusial. KPK sudah pada jalan yang benar, tetapi sekarang mereka sedang diblokade. Kalau blok ini dicabut, akan ada masa depan yang cerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com