Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari 1 Jokowi-JK: Hilangkan Sekat dengan Rakyat

Kompas.com - 28/01/2015, 09:37 WIB
Bayu Galih

Penulis

Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari pada Selasa (27/1/2015) sejak dilantik pada 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik pemerintahan baru menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com - Tanggal 20 Oktober 2014 menjadi hari yang bersejarah bagi Joko Widodo. Pada hari itulah dia dilantik menjadi presiden ketujuh, setelah mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dalam Pemilihan Presiden 2014 yang berlangsung ketat. 

Tidak hanya ketat, persaingan pasangan Prabowo-Hatta dengan Jokowi-Jusuf Kalla juga diwarnai bermacam ketegangan politik. Penyebabnya, koalisi pendukung Prabowo-Hatta sempat melakukan penolakan hasil Pilpres, yang kemudian mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Namun, kondisi kemudian mereda, sebab kubu Prabowo-Hatta menerima kekalahan dan hadir dalam pelantikan Jokowi-JK.

Karena itu kehadiran pasangan Prabowo-Hatta dalam pelantikan Jokowi-JK diwarnai tepuk tangan riuh dari hadirin, dalam acara pelantikan yang berlangsung di Kompleks MPR-DPR, Senin (20/10/2014). Kehadiran Prabowo-Hatta juga menjadikan suasana politik yang semula tegang berangsur kondusif. (Baca: Tepuk Tangan untuk Prabowo-Hatta di Pelantikan Jokowi-JK)

Pengambilan sumpah Jokowi-JK pun berlangsung khidmat. Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali melakukan pengambilan sumpah yang diucapkan Jokowi-JK. (Baca: Ini Sumpah dan Janji Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres

Jokowi lalu memberikan pidato perdananya sebagai presiden. Dalam pidato selama 10 menit itu, dia mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu. "Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan kita tidak akan betul-betul merdeka tanpa kerja keras," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Baca: Ini Pidato Perdana Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI)

Merakyat

Usai pelantikan, Jokowi-JK disambut pesta rakyat, dengan puluhan ribu warga yang turun ke jalan. Mobil kepresidenan dengan pelat nomor "INDONESIA 1" yang membawa Jokowi dari Gedung MPR tiba di kawasan Bundaran HI pada pukul 14.30 WIB. Ribuan warga telah memadati kawasan tersebut dan menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Kereta kuda sudah menunggu keduanya di sana. Begitu naik ke atas kereta tanpa atap, Jokowi dan JK sama-sama menggulung kemeja putih yang dikenakan saat pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung MPR. Dengan berpanas-panasan, keduanya melambaikan tangan ke arah massa sambil melakukan kirab menuju Istana Kepresidenan. (Lihat fotonya: Foto-foto Kemeriahan di Bundaran HI Saat Pawai Rakyat)

Pawai terasa begitu merakyat. Presiden Jokowi dan Wapres JK menyatu dalam kerumunan massa dengan pengamanan seadanya. Masyarakat bisa mengerubungi kereta kuda yang dikendarai Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka tidak memedulikan Paspampres yang berjaga di sekeliling kereta kuda yang berjalan. (Baca: Rakyat Tak Pedulikan Seruan Paspampres Jokowi)

Keriuhan tak berhenti setelah Jokowi dan JK tiba di Istana. Massa masih menyemut di depan gerbang Istana. Setelah menunggu beberapa jam, pintu Istana pun dibuka. Kerumunan warga mulai dipersilakan masuk. Gerbang Istana yang biasanya penuh penjagaan ketat, kali ini terbuka untuk rakyat. (Baca: Massa Mulai Masuk Istana Merdeka untuk Temui Jokowi-JK)

Keriuhan juga berlangsung di Monas. Sejumlah relawan telah mempersiapkan perayaan dengan menghadirkan konser musik yang dilakukan para musisi secara sukarela alias tanpa imbalan. Band asal Inggris Arkarna bahkan ikut hadir dalam konser ini. (Baca: Band Arkarna Pun "Manggung" Gratis di Syukuran Jokowi)

Menjelang malam, Jokowi menyempatkan diri hadir di atas panggung konser bertajuk "Salam 3 Jari" tersebut. Tak kurang dari tiga menit, waktu Jokowi digunakan untuk menyebut satu per satu profesi masyarakat Indonesia. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bekerja untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.

Malamnya, agenda Jokowi di hari perdananya menjabat presiden tak berhenti. Kali ini waktunya diberikan untuk menyambut sejumlah tamu dari negara sahabat. Tamu yang datang antara lain Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Australia John Abbot, hingga Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. 

Menurut Jokowi, para pimpinan negara sahabat itu kaget mengetahui bahwa demokrasi sudah tumbuh pesat di Indonesia. Pesta rakyat di hari pelantikan pun disebut Jokowi mengagetkan tamunya tersebut. (Baca: Jokowi Bilang Pesta Rakyat Kejutkan Para Tamunya dari Negara Sahabat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com