Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2015, 21:46 WIB

Target yang ingin dicapai adalah, petisi ini didengar dan diperhitungkan para pengambil kebijakan. Namun demikian, petisi harus ditingkatkan menjadi gerakan offline untuk menunjukkan bahwa ini bukan sebatas akun.

Ganyang koruptor

Analis media sosial Awesometrics, Yustina Tantri, di Jakarta, Sabtu (24/1), mengatakan, hanya enam jam setelah penangkapan Bambang Widjojanto, kampanye penyelamatan KPK dengan tagar #SaveKPK sudah memuncaki trending topic dunia. Hingga hari kedua, #SaveKPK masih di puncak.

"Di hari Jumat hingga pukul 18.00, ada 165.000 kali penggunaan tagar #SaveKPK. Karena itu, tak heran jika #SaveKPK terus memuncaki trending topic di Twitter," kata Yustina. Kecepatannya mencapai 152 status bertanda tagar #SaveKPK dalam setiap menit di Twitter.

Masyarakat yang pro terhadap penyelamatan KPK, bergerak ke kantor KPK dua hari berturut-turut, Jumat dan Sabtu. Ajakan berkumpul ini disebarkan ribuan kali di media sosial. Tidak hanya orasi, suara mereka pun diamplifikasi di media sosial dengan mengetikkan tagar #SaveKPK.

Peristiwa ini telah menenggelamkan percakapan sebelumnya yang santer dengan dugaan pelanggaran etik oleh Ketua KPK Abraham Samad, atas tudingan politisi PDI-P, Hasto Kristiyanto. Yustina mengatakan, tagar #SaveKPK adalah peringatan kesekian bagi Jokowi untuk segera bersikap taktis. Beberapa hari sebelumnya, Jokowi telah diingatkan netizen dengan trending topic terkait percakapan "Kapolri", "Budi Gunawan", "calon kapolri", "Presiden", "Jokowi", dan "tersangka".

Kampanye #SaveKPK tak bisa dianggap remeh karena tampak diorganisasi terus-menerus dalam dua hari ini. Menggunakan pustaka Keyhole.co, dengan pencarian sesaat terhadap tagar #SaveKPK, menghasilkan 897 percakapan dari 749 pengguna. Jangkauan kepada netizen mencapai 2 juta akun.

Gemuruh kampanye #SaveKPK ini semakin kencang hingga Sabtu sore, mencapai 2.607 percakapan per jam menurut pustaka Topsy. Dalam satu hari, telah terekam 192.000 percakapan dengan kampanye #SaveKPK.

Kampanye #SaveKPK pernah dihelat pada awal Oktober 2012, saat KPK berseteru dengan Polri. Kampanye #saveKPK waktu itu hanya dikumandangkan 27.000 kali. Kala itu, aktivis anti korupsi juga berkampanye dengan tagar #PresidenKeMana, yang dikumandangkan 3.654 kali.

Namun, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, konflik KPK-Polri waktu itu bisa diredam dengan baik. Hal yang membedakan waktu itu, netizen sangat berharap kepada SBY untuk menyelesaikan persoalan. Di zaman itu, sebanyak 60.171 percakapan mengharapkan SBY turun tangan menyelesaikan perseteruan KPK vs Polri.

Perjalanan kampanye #SaveKPK kali ini diperkirakan akan lebih panjang dibandingkan zaman SBY. Intinya sama, rakyat ingin korupsi diberantas, dan koruptor diganyang. (AMR/DOE/SF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com