Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Pengkhianat Ganggu Soliditas Polri

Kompas.com - 22/01/2015, 10:05 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyayangkan pernyataan Kepala Bareskrim Polri Irjen Budi Waseso yang menyebut kemungkinan adanya pengkhianat di tubuh Polri. Menurut Bambang, pernyataan Budi yang dilontarkan beberapa hari lalu bernada provokatif.

"Polisi bukan politisi," ujar Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/1/2015).

Menurut Bambang, pernyataan tersebut bisa menimbulkan saling curiga di antara perwira tinggi Polri. Yang dikhawatirkan, kata Bambang, terjadi perpecahan dan faksi berdasarkan kepentingan, aksi saling tuduh, yang akan berujung pada terganggunya soliditas Polri.

Ia juga menilai, situasi yang tak kondusif di internal Polri saat ini bisa saja dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. Bahkan, menurut dia, situasi tersebut bisa dengan sengaja diciptakan oleh orang-orang yang berada di luar institusi Polri.

Bambang mengatakan, dinamika yang hampir sama pernah terjadi saat pergantian pimpinan Polri pada tahun 2001. Saat itu, kata Bambang, Kapolri Jenderal Bimantoro diberhentikan dan jabatannya sementara dipegang oleh Wakil Kepala Polri, yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas. Bambang menjelaskan, saat pergantian pimpinan Polri pada waktu itu, terjadi sebuah tindakan yang mengakibatkan konflik. Bahkan, saat itu beberapa periwira tinggi kepolisian ditangkap dan dituduh melakukan tindakan makar.

"Kita harapkan kondisi seperti itu tidak terulang kembali. Jangan ada pernyataan yang justru hanya menimbulkan konflik," kata Bambang.

Pernyataan adanya pengkhianat dalam tubuh Polri sebelumnya dilontarkan Budi, saat baru menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri, menggantikan Komisaris Jenderal (Pol) Suhardi Alius, Selasa (20/1/2015). Selain berjanji untuk menjalankan tugas dengan baik, Budi juga menyatakan bahwa ia tidak akan menjadi pengkhianat bagi institusi Polri.

Pernyataan Budi tersebut sempat menimbulkan pertanyaan. Sejumlah wartawan yang mendengar pernyataan itu, menanyakan apakah selama ini memang ada pengkhianat dalam institusi Polri seperti yang diutarakannya. Menurut Budi, hal itu akan diselidiki secara internal.

Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti mengatakan, Polri akan menindaklanjuti pernyataan Budi Waseso agar tak menjadi fitnah. Propam akan mulai melakukan penyelidikan terkait isu pengkhianat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com