Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Mati, Dilema Penegakan HAM Indonesia

Kompas.com - 16/01/2015, 18:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Advisor on ASEAN and Human Rights Yuyun Wahyuningrum menyayangkan sikap pemerintah yang tetap melaksanakan eksekusi hukuman mati bagi narapidana kasus narkotika. Menurut Yuyun, langkah ini justru menimbulkan dilema karena dapat menumpulkan senjata diplomatik Indonesia.

Yuyun menyatakan, hukuman mati tidak dapat diterima dan justru menjadi langkah mundur Indonesia dalam penegakan hak asasi manusia. Hukuman itu dapat mempersulit posisi Indonesia tatkala ada warga negara Indonesia yang terancam hukuman serupa di negara lain.

"Sebagai negara yang bicara menjunjung HAM, mempromosikan HAM, tapi sekarang menginstitusionalkan pembunuhan dengan basis narkoba. Ini membuat kita kembali kehilangan diplomatic tool untuk melindungi warga negara Indonesia di luar negeri," kata Yuyun sebagaimana dikutip Antara, Jumat (16/1/2015).

Menurut dia, eksekusi itu akan menyulitkan pemerintah Indonesia untuk memerjuangkan nasib buruh migran di luar negeri yang terancam hukuman mati. Lagi pula, hukuman mati tidak menimbulkan efek menurunkan kriminalitas.

Pemerintah Indonesia melalui Kejaksaan Agung menyatakan akan mengeksekusi mati enam terpidana kasus narkotika pada Minggu (18/1/2015) lusa. Enam napi akan dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah, sementara seorang napi akan menjalani hukuman tembak mati di Boyolali, Jawa Tengah.

Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, eksekusi terhadap enam napi narkoba itu merupakan gelombang pertama setelah Presiden Joko Widodo menolak grasi mereka pada 30 Desember 2014. Akan ada eksekusi gelombang selanjutnya, khususnya terhadap terpidana kasus peredaran narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com