Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Rekomendasikan Pencarian Korban AirAsia di Pagi Hari

Kompas.com - 01/01/2015, 17:06 WIB

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, merekomendasikan pencarian korban AirAsia dimaksimalkan pada pagi hingga siang hari.

"Kami berbicara dari prediksi cuaca saat ini. Kalau kami menyarankan, pencarian di laut lebih baik dimaksimalkan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, karena saat itu kondisi cuaca di laut relatif lebih teduh," kata Kepala Stasiun BMKG Pangkalan Udara Iskandar, Lukman Soleh Hakim, di Pangkalan Bun, Kamis (1/1/2015).

Saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga cuaca buruk cukup sering terjadi, seperti Kamis pagi, Pangkalan Bun sempat diguyur hujan deras.

Pagi hari, potensi angin dan gelombang memang relatif tinggi. Namun jika dibanding kondisi sore hari, cuaca pagi hingga siang masih relatif lebih bagus dan tidak terlalu parah.

Menurut Lukman, saat cuaca buruk tinggi gelombang berkisar antara dua hingga tiga meter bahkan lebih. Lukman menambahkan bahwa potensi hujan juga tinggi sehingga bisa makin menghambat pencarian.

"Kalau sore dan malam sangat besar potensi hujan sehingga itu makin menghambat pencarian, ditambah gelombang tinggi dan angin," kata Lukman.

BMKG telah menyampaikan prediksi setiap perkembangan cuaca diharapkan sebagai acuan. Namun, keputusan kapan pencarian dilakukan tergantung keputusan tim gabungan yang melaksanakan di lapangan.

Cuaca buruk gelombang tinggi dan angin kencang memang cukup menghambat upaya pencarian dan evakuasi korban pesawat berpenumpang 155 orang ditambah tujuh kru pesawat yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) lalu di Selat Karimata.

Seperti pada Rabu kemarin, puluhan tim penyelam dari TNI Angkatan Darat gagal mencapai Gosong Aling, lokasi ditemukannya serpihan dan korban pesawat AirAsia. Gelombang tinggi lebih dari empat meter membuat tim terpaksa kembali ke posko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com