"Kita terjunkan tiga tim Taifib (Intai Amfibi) di dekat lokasi yang disebut Basarnas hilangnya pesawat itu," ujar Kadispen TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).
Selain itu, lanjut Manahan, pihaknya juga menyiagakan tiga tim Denjaka (rubber duck operation), 630 personel PRCPB (Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana), satu tim Kopaska dan satu tim penyelam. Kopaska dan penyelam masing-masing dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).
Manahan mengatakan, personel tim khusus tersebut akan diterjunkan menggunakan tiga pesawat udara dan tiga helikopter. Mereka baru akan diterjunkan jika personel pencari telah menemukan lokasi hilangnya pesawat komersil tersebut.
"Kita serius mencari pesawat ini. Makanya kami terjunkan orang-orang terlatih. Mudah-mudahan segera ada titik terang," ujar Manahan.
Seperti diberitakan, pesawat Airasia QZ8501 hilang kontak pukul 07.55. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah itu, pesawat hilang dari radar.
Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing penumpang dan awak kabin yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.