Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dan Sesaat Susi Pudjiastuti Kehilangan Kata-kata...

Kompas.com - 22/12/2014, 19:30 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Selama hampir 1,5 jam, Susi bertutur soal laut, bahari, dan tsunami, dari rencana semula Susi hanya akan berbicara selama setengah jam karena kepadatan agendanya.

Susi bertutur, kabar soal tsunami yang menghantam kampung halamannya itu dia terima selepas ashar. "Saya ditelepon nelayan, 'Ibu, saya dikejar air, air tinggi hitam'," kenang dia. "Ah kamu becanda, jawab saya. 'Iya, ini dikejar air, Bu.' Lalu blup, blup, telepon mati."

Tak berselang lama, lanjut Susi, Hatta Rajasa, yang waktu itu adalah Menteri Perhubungan, meneleponnya, bertanya dia ada di mana seraya mengabarkan ada tsunami di Pangandaran.

Saat itu juga, Susi meminta Hatta memberikan izin bagi pesawatnya untuk lepas landas dari Palembang atau Padang selepas pukul 20.00 WIB. "Karena bandara itu tutup pukul 19.00 WIB," kata dia.

Ada satu persoalan lagi, ujar Susi. Pesawatnya tak bisa mendarat di Pangandaran sebelum matahari terbit.

"Saya telepon KSAL, minta bantuan bagaimana caranya agar bisa ada cahaya di lokasi pendaratan di Pangandaran. Saya katakan, saya tidak bisa duduk-duduk (transit) di Jakarta hanya untuk menunggu matahari terbit di Pangandaran."

Dengan dua "telepon darurat" itu, Susi pun lepas landas dari Palembang selewat pukul 21.00 WIB, dan tiba di Pangandaran pada pukul 03.00 WIB, 12 jam dari tsunami Pangandaran.

Berbekal pengalamannya saat "tak sengaja" turun tangan membantu tsunami Aceh, dia siapkan makanan dan peralatan penanganan jenazah para korban tsunami. "Sampai sekarang saya tak ingat bagaimana saya lakukan semuanya. Refleks, dari pengalaman di Aceh."

Tempat penyimpanan ikan perusahaannya adalah salah satu peralatan yang "beralih fungsi" untuk menyimpan jenazah para korban. "Alhamdulillah, dari 1.600-an jenazah, hanya 125 yang tak bisa diidentifikasi karenanya."

Sebuah masjid yang baru rampung dibangun Susi, hanya sebulan sebelum tsunami, menjadi salah satu tempat pengungsian yang dituju warga Pangandaran.

Kebijakan harus punya keberpihakan

Sesudah bencana ini terjadi, Susi mengatakan, banyak warga Pangandaran yang datang kepadanya dan mengatakan, "Kalau saja saya dengar omongan ibu dua bulan lalu, saya tidak akan kehilangan anak (dan) warung."

KOMPAS.com/Roderick Adrian Mozes Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat membuka seminar Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (17/12/2014)

Menurut Susi, sepulang dari aktivitasnya membantu penanganan tsunami Aceh, dia berulang kali meminta warga Pangandaran untuk memindahkan warung mereka yang berada tepat di bibir pantai.

"Saya ingatkan, jangan bangun di situ, agak jauh sedikit. (Di sini) bisa jadi kuburan massal kalau ombak datang, saya lihat itu di Aceh. Namun, bagaimana ya, masyarakat tidak bisa dilarang...."

Menurut Susi, tsunami sejatinya mengajarkan banyak hal bagi orang-orang yang mau mencermatinya, dari empati sampai dengan antisipasinya.

Susi bertutur banyak soal laut dan tsunami ini, sebelum menyuarakan visi dan misi kerjanya pada pemerintahan sekarang. Dari semua kisah yang dia alami sepanjang hidupnya, termasuk dua tsunami, Susi menyatakan bahwa kebijakan pemerintah harus memiliki keberpihakan yang jelas pada kepentingan bangsa dan negara.

"Policy harus ada keberpihakan. Yang komplain, silakan saja. Namun, policy memang tak akan bahagiakan 100 persen para stakeholder," ujar Susi tentang sederet kebijakan yang dia kebut dalam dua bulan masa jabatannya.

Ketika dipanggil untuk menjadi menteri, satu hal yang Susi sampaikan kepada Presiden Joko Widodo adalah, bila dia ditugaskan untuk membuat perubahan, maka tindakannya tak akan membuat semua orang senang.

"Ketika semua bilang oke, saya terima pekerjaan ini," ujar Susi lugas. "Sumpah" Susi saat meradang di tengah penanganan tsunami Pangandaran mendapat kesempatan untuk pembuktian. Semoga....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com