Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Pemutaran Film "Senyap" Bagian dari Peringatan Hari HAM

Kompas.com - 18/12/2014, 14:44 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan, pemutaran film Senyap (The Look of Silence) merupakan bagian dari Peringatan Hari HAM Internasional, dan sudah dicanangkan dalam sebuah gerakan nasional. Karena itu, Komnas HAM mengecam penghentian paksa pemutaran film ini di sejumlah tempat.

"(Film ini) merupakan salah satu dari sekian banyak film yang mengungkapkan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dari perspektif korban," kata Komisioner Komnas HAM Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan, Muhammad Nurkhoiron, dalam siaran pers-nya, Kamis (18/12/2014).

Nurkhoiron mengatakan, Komnas HAM dan Dewan Kesenian Jakarta telah meluncurkan film tersebut pada 10 November 2014 di Graha Bakti Budaya-Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Lalu, lanjut dia, mulai 10 Desember 2014, Komnas HAM bekerja sama dengan Final Cut for Real dan jejaring Komnas HAM di seluruh Indonesia, menggelar program Indonesia Menonton Senyap.

"Pengungkapan dan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu masih menjadi persoalan di Indonesia," tekan Nurkhoiron. Karena itu, beragam upaya dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk mengungkap dan mendorong penyelesaian kasus itu.

Upaya tersebut, tutur Nurkhoiron, antara lain penyelenggaraan Lokakarya Nasional HAM
yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo, dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebelum program Indonesia Menonton Senyap dicanangkan, peluncuran film ini di TIM mendatangkan seribuan penonton.

Program Indonesia Menonton Senyap, ujar Nurkhoiron, juga merupakan dukungan Komnas HAM terhadap program prioritas pemerintah Jokowi-Kalla, yang dikenal sebagai Nawa Cita.

"Terutama (dukungan untuk) agenda kesembilan (dalam Nawa Cita), memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga," sebut Nurkhoiron.

Karena itu, Nurkhoiron menyatakan bahwa Komnas HAM sangat menyesalkan penghentian pemutaran film Senyap di sejumlah tempat. (Baca: Lagi, Massa Hentikan Pemutaran Film "Senyap").

"Komnas HAM menyesalkan tindakan yang dilakukan organisasi massa, pihak akademisi, dan aparatur negara, yang melarang pemutaran film dan juga pembubaran pelaksanaan pemutaran film," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com