Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Seleksi Persilakan Hamdan Zoelva Kembali Maju Jadi Hakim MK

Kompas.com - 10/12/2014, 17:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Harjono, menilai kesempatan Hamdan Zoelva kembali menjadi hakim konstitusi masih terbuka. Hamdan bisa saja mendaftar dalam rekrutmen yang dilakukan oleh tim seleksi.

"Bisa saja Pak Hamdan kalau mau maju lagi, bisa mendaftar," kata Harjono seusai jumpa pers di kantor Kementerian Sekretaris Negara, Rabu (10/12/2014).

Seperti diketahui, Hamdan merupakan hakim konstitusi yang diajukan pemerintah. Ia menjadi hakim MK sejak 6 Januari 2010. Pada 1 November 2013, Hamdan terpilih sebagai Ketua MK periode 2013-2016, menggantikan Akil Mochtar yang terjerat kasus suap sengketa sejumlah pilkada.

Hamdan pun sempat menyatakan ketertarikannya kembali menjadi hakim konstitusi. Hamdan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai hakim konstitusi pada 6 Januari 2014. "Kalau diminta diberi kepercayaan, insya Allah," ujar Hamdan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Jemput bola

Pendaftaran calon hakim konstitusi akan dibuka oleh tim seleksi mulai Kamis (11/12/2014). Selain membuat pendaftaran terbuka, tim seleksi juga berinisiatif mendekati orang-orang yang dianggap potensial sebagai hakim konstitusi.

"Kami akan jemput bola, antisipasi kalau peminatnya tidak banyak, padahal menurut kita ada orang yang layak. Jadi, hanya menghilangkan handicapped orang untuk daftar," kata Ketua Tim Seleksi Hakim MK Saldi Isra.

Meski akan didekati dan diajukan tim seleksi, calon itu dipastikan tak akan mendapat perlakuan khusus dan tetap harus menjalani proses seleksi yang dilakukan dalam dua tahap tersebut. "Mereka sama sekali tidak diberikan fasilitas apa pun," ucap Saldi.

Anggota Tim Seleksi, Refli Harun, mengatakan bahwa pihaknya sama sekali belum menyusun orang-orang yang akan didekati untuk maju sebagai calon hakim konstitusi. Menurut dia, pendekatan ini sangat tergantung pada jumlah peserta yang mendaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com