“Pak JK menyampaikan kepada para rektor tetap melakukan sosialisasi yang jelas dan benar, kemudian terukur tentang upaya atau rencana subsidi BBM dari konsumtif ke subsidi yang lebih produktif. Dan disampaikan kepada adik-adik mahasiswa itu kalau subsidi nanti sudah dilakukan, porsinya juga akan ke dunia pendidikan, sektor pendidikan di imana akan memberi perhatian kepada semua pelajar, termasuk mahasiswa,” kata Juru Bicara JK, Husain Abdullah, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Menurut Husain, JK juga meminta kepada mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM agar tidak melakukan aksi anarkisme.
Pada hari ini, JK menerima kunjungan para rektor universitas di Makassar. Menurut Husain, dalam pertemuan itu JK lebih banyak mendengarkan laporan para rektor mengenai aksi-aksi mahasiswa yang berlangsung di Makassar.
“Jadi tadi Bapak itu lebih banyak mendengar laporan tentang aktivitas mahasiswa di Makassar yang seminggu terakhir ini agak ramai,” ujar Husain.
Seusai bertemu dengan JK, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Palubuhu menyampaikan bahwa para rektor telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan gubernur terkait demo mahasiswa yang terjadi di Makassar hari ini.
Ia juga meminta Kepolisian untuk menindak mahasiswa jika melakukan aksi anarkisme. Menurut dia, sejauh ini aparat kepolisian masih bisa mengendalikan massa. Dwia menemui Kalla mewakili Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas 45, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Negara Alauddin, dan Universitas Muhammadiyah. Kepada Kalla, Dwia menyampaikan bahwa aksi mahasiswa di Makassar masih terkendali.
Dwia juga menyampaikan bahwa massa yang berunjuk rasa di Makassar tidak sepenuhnya mahasiswa. Saat berunjuk rasa, kata dia, para mahasiswa tidak mengatasnamakan lembaga kampus, melainkan lembaga eksternal yang mereka wakili. Selain itu, kata Dwia, laporan terakhir dari pihak Kepolisian menyebutkan bahwa pengunjuk rasa yang diamankan dalam demo di Makassar hari ini bukan mahasiswa.
“Laporan terakhir yang ditangkap itu non mahasiswa. Para mahasiswa harus aware, jangan sampai mengatasnamakan mahasiswa. Kalau mahasiswa tidak seperti itu,” kata dia.
Selanjutnya, untuk mencegah gelombang unjuk rasa di kalangan mahasiswa di Makassar meluas, Dwia mengatakan bahwa para rektor akan menyampaikan arahan kepada para mahasiswa bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan yang bertujuan menjadikan sektor pendidikann lebih baik.
“Yang dampaknya perbaikan di sektor pendidikan, infra, jadi memberi pencerahan kepada mahasiswa, bukan persoalan menolak apa menerima,” sambung Dwia.
Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari sejumlah universitas di Makassar di depan kantor DPRD Makassar, sempat ricuh. Petugas Kepolisian sempat mengamankan mahasiswa yang ikut dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.