JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk tidak mudah menilai jika lembaga Dewan Perwakilan Rakyat perlu dibubarkan. Kalla berpendapat, kisruh di internal DPR merupakan permasalahan yang masih bisa diselesaikan melalui musyawarah.
"Ya tak bisalah. Kalau kau punya rumah sedikit bertengkar, emangnya rumah kau mau bubarin? Kan tidak kan, selesaikan dulu," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Pernyataan JK menanggapi penilaian sebagian masyakarat yang ingin DPR dibubarkan karena kecewa atas kisruh yang terjadi.
JK mengingatkan bahwa DPR merupakan lembaga milik bersama anggotanya. Dengan demikian, dia berharap para anggota DPR segera menyelesaikan persoalan internalnya dengan musyawarah secara baik dan adil.
"Jadi, tidak ada yang lebih dan kurang daripada yang lainnya," kata JK.
Sebelumnya, JK juga berpendapat bahwa kisruh di DPR merupakan fenomena penerapan demokrasi yang berlebihan. Ia berharap DPR bisa menyelesaikan masalahnya sendiri melalui musyawarah.
Meski demikian, JK mengatakan, para pemimpin negara harus turun tangan jika DPR tidak bisa menyelesaikan konflik sendiri. Ia juga menyatakan tak dengan manuver KIH yang membentuk DPR tandingan. Menurut dia, pembentukan pimpinan tandingan seperti itu tidak perlu terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, perpecahan di parlemen semakin meruncing dengan munculnya pimpinan DPR tandingan yang digagas fraksi parpol Koalisi Indonesia Hebat. Koalisi tersebut mendesak Presiden mengabaikan pimpinan sah di DPR yang dikuasai oleh Koalisi Merah Putih, yakni Setya Novanto, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Taufik Kurniawan. Sebaliknya, KMP juga mendesak Jokowi untuk mengingatkan koalisi pendukungnya agar mereka mematuhi aturan internal parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.