Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Jokowi Harus Ekstra Hati-hati Memilih Anggota Kabinetnya

Kompas.com - 24/10/2014, 13:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan, masyarakat kini tengah menaruh harapan besar kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membentuk kabinet yang bersih. Oleh karena itu, kata Busyro, Jokowi harus benar-benar selektif memilih orang-orang yang akan menempati kabinetnya.

"Konsekuensi kepemimpinan yang perlu diambil sebagai pilihan akhlak politik ialah dengan ekstra hati-hati dalam memilah dan memilih kabinetnya," ujar Busyro melalui pesan singkat, Jumat (24/10/2014).

Busyro mengatakan, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan Jokowi dalam menentukan orang-orang yang pantas menjadi pembantunya di pemerintahan. Selain memiliki kompetensi dan intelektualitas yang mumpuni, kata Busyro, rekam jejak para menteri nantinya harus bersih, independen, dan teruji egalitarianitasnya.

Busyro lantas mengapresiasi langkah yang dilakukan Jokowi dengan mengajukan sejumlah nama calon menterinya kepada KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Menurut Busyro, hal tersebut menunjukan komitmen Jokowi untuk membangun pemerintahan yang bersih. (baca: Jokowi: Ada 8 Orang yang Tidak Layak Jadi Menteri)

"Rakyat sudah terlalu lama menahan kesabarannya sebagai victim akibat budaya, sistem, dan proses politik yang menggasak hak-hak ekosob rakyat dan pengingkaran terhadap prinsip kedaulatan rakyat," ujar Busyro.

Kemarin, proses seleksi calon menteri masih terus dilakukan Jokowi-JK di Istana Merdeka. Sejumlah kader partai politik pendukung Jokowi yang bakal menjadi calon menteri dipanggil ke Istana Merdeka.

Tiga ketua DPP Partai Nasional Demokrat yang dipanggil adalah Siti Nurbaya Bakar, Ferry Mursyidan Baldan, dan Enggartiasto Lukita. Selain itu, Presiden juga memanggil tiga politisi Partai Kebangkitan Bangsa, yakni Sekretaris Jenderal PKB Hanif Dhakiri, mantan Sekjen PKB Imam Nahrawi, dan Ketua Fraksi PKB di DPR Marwan Jafar.

Pengusaha penerbangan Susi Air, Susi Pudjiastuti, dan Rektor Universitas Diponegoro M Nasir juga dipanggil ke Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com