Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacanakan Pemekaran Komisi, Koalisi Merah Putih Ingin Bagi-bagi Jatah

Kompas.com - 10/10/2014, 15:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pemekaran komisi di DPR dinilai sebagai langkah untuk memeratakan kursi pimpinan komisi oleh Koalisi Merah Putih (KMP). KMP disebut ingin menguasai DPR sepenuhnya meski jumlah anggota legislatif koalisi itu tidak 100 persen.

"Iyalah jelas (bagi-bagi komisi) itu bagian dari pertarungan memperebutkan kekuasaan. Ini namanya teknik winner takes all (pemenang dapat semuanya)," kata pengamat politik LIPI, Hermawan Sulistyo, di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Hermawan mengibaratkan, kondisi yang terjadi di parlemen Indonesia sama dengan kondisi parlemen Amerika Serikat. Di Negara Paman Sam itu, jika jumlah anggota dewan sebuah negara bagian dari satu kelompok mencapai 51 persen, kelompok itu akan menguasai sepenuhnya parlemen itu.

"Di sana kan sistemnya berbeda, nah di sini mau diterapkan, kan jadi parlementer kalau begini. Presidennya itu presidensial, tapi di parlemennya ya parlementer," katanya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat berwacana ingin memekarkan jumlah komisi yang ada saat ini. Pemekaran komisi diperlukan agar anggota DPR lebih fokus dalam bekerja.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengungkapkan, selama ini komisi yang ada di DPR memiliki banyak mitra di pemerintahan. Karena itu, ia menilai, anggota DPR menjadi kurang produktif karena banyak persoalan yang harus diselesaikan.

"Pertimbangannya karena satu komisi ada yang mitranya 7, ada yang 15, ada yang cuma 6. Jadi, sebenarnya ialah untuk meningkatkan kinerja DPR untuk lebih produktif dan fokus," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Rabu (8/10/2014). (Baca: Koalisi Merah Putih Ingin Mekarkan Komisi di DPR, Ini Alasannya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Mana Pun

Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Mana Pun

Nasional
Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Nasional
Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com