Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Jokowi-JK Terancam Tak Bisa Ajukan Paket Pimpinan DPR

Kompas.com - 01/10/2014, 22:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Empat fraksi partai koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla terancam tak bisa mengajukan paket Pimpinan DPR untuk diajukan dan dipilih dalam sidang paripurna yang akan digelar pada Rabu (1/10/2014) malam ini. Sebelumnya, keempat fraksi itu, Fraksi PDI Perjuangan; Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa; Fraksi Hanura, dan Fraksi Partai Nasdem, tak sepakat paripurna langsung digelar malam ini.

Dalam satu paket Pimpinan DPR, ada lima calon yang disiapkan untuk mengisi posisi ketua dan empat wakil ketua.

"Di dalam undang-undang, harus ada satu paket pimpinan yang diajukan yakni ada lima posisi yaitu satu ketua, empat wakil ketua. Yang pasti koalisi Merah Putih ada enam kan, jadi sudah dapat satu tiket," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejatera Fahri Hamzah, di Kompleks Parlemen, Rabu malam.

Enam fraksi yang dimaksud Fahri adalah Koalisi Merah Putih yang mendukung penentuan pimpinan DPR dilakukan malam ini. Enam fraksi itu adalah Fraksi PKS, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Gerindra, dan Fraksi Partai Demokrat.

Menurut dia, jika koalisi pendukung Jokowi-JK ingin mengajukan paket Pimpinan DPR, akan terbentur aturan dalam UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

"Ya terpaksa kalau hanya satu paket yang bisa diajukan, bisa-bisa aklamasi," kata dia.

Fahri yakin Koalisi Merah Puti solid dalam rapat paripurna malam ini. "Mudah-mudahan, kami dengar solid," kata dia.

Akan tetapi, Fahri tak mau membuka paket yang akan ditawarkan Koalisi Merah Putih. "Masih belum final karena ada satu partai yang konflik internal kan," kata Fahri.

Seperti diketahui, PPP yang berada dalam barisan Koalisi Merah Putih masih berkonflik. Dualisme juga terjadi dalam penentuan pimpinan fraksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com