Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Himpun Dukungan, Koalisi Kawal RUU Pilkada Minta SBY Pertahankan Pilkada Langsung

Kompas.com - 14/09/2014, 10:03 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada menggelar kampanye penolakan rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (14/9/2014). Mereka menolak pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempertahankan pilkada langsung oleh rakyat.

"Kami ingin memberitahu masyarakat, untuk ikut serta mendukung pilkada langsung," ujar Wiliam Umboh, anggota Transparansi Internasional Indonesia, dalam kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Minggu pagi.

Dalam kampanye penolakan RUU Pilkada tersebut, Koalisi Kawal RUU Pilkada mengajak masyarakat untuk membubuhkan tanda tangan di atas spanduk sebagai tanda dukungan agar pemilihan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat.

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdulah Dahlan mengatakan, gerakan yang mewakili masyarakat sipil kali ini dilakukan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota besar lain, yaitu, Aceh, Bandung, Makasar, dan Semarang. "Kami tahu betul RUU Pilkada ini motif politiknya tinggi. Kita harus kembalikan bahwa politik itu untuk kepentingan umum, bukan hanya segelintir orang, dan dalam jangka panjang," ujar Abdulah.

Menurut dia, petisi masyarakat sipil ini akan diberikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar mengetahui bahwa keinginan masyarakat adalah pilkada langsung. Abdulah mengatakan, di akhir masa jabatannya, Presiden Yudhoyono sebaiknya ikut dalam pilihan rakyat dalam mengedepankan demokrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com