Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yulianis Keberatan Disebut Kelola Kantong Usaha Anas

Kompas.com - 15/08/2014, 03:18 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis keberatan disebut jaksa penuntut umum Komisi Pemilihan Umum (KPK) mengelola kantong-kantong usaha milik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Menurut Yulianis, ia justru mengelola kantong usaha mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. "Saya keberatan dengan dakwaan Pak Jaksa bahwa saya mengelola kantong-kantong usahanya Pak Anas, karena saya mengelola kantong-kantong usahanya Pak Nazar," ujar dia saat bersaksi untuk terdakwa Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (14/8/2014) malam.

Yulianis mengaku selama ini bekerja atas perintah Nazarjddin dan tak pernah berkomunikasi langsung dengan Anas. Namun, ia mengaku pernah beberapa kali melihat Anas menyambangi kantor Permai Group.

Adapun saksi lain yang juga anak buah Nazaruddin, yaitu mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang, mengatakan Anas membantu perusahaannya mendapat proyek di kementerian. Rosa, panggilan akrab Mindo, mengaku mengetahui hal tersebut dari Anas.

"Secara keseluruhan di kantor kami sudah jadi rahasia umum kalau di belakang Pak Nazar ada Anas," terang Rosa. Untuk diketahui, dalam dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum KPK, Anas disebut mengumpulkan dana untuk menjadi presiden.

Dalam dakwaan itu, Anas disebut membentuk kantong dana yang bersumber dari proyek pemerintah dan BUMN yang di antaranya dikelola oleh Yulianis dan Rosa untuk proyek Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Disebutkan pula dalam dakwaan perihal dana yang dikelola Munadi Herlambang untuk proyek pemerintah bidang konstruksi dan BUMN, serta Machfud Suroso untuk proyek universitas, gedung pajak, dan Hambalang. Dalam dakwaan, untuk pengurusan proyek melalui Permai Grouip, Anas mendapat fee sebesar 7 persen hingga 22 persen yang kemudian disimpan di brankas permai Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com