Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel: Meski Mulai Ada Kandidat Calon Ketum, Munas Tetap Bukan pada 2014

Kompas.com - 07/08/2014, 17:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak mempersoalkan manuver yang dilakukan sejumlah kadernya yang berencana maju sebagai kandidat untuk calon ketua umum. Dia bahkan menilai, kandidat untuk calon-calon ketua umum (ketum) Partai Golkar itu memang sudah seharusnya tampil.

Namun, Fadel mengingatkan bahwa semua pihak harus menaati keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2009 di Pekanbaru, yang menyatakan bahwa munas selanjutnya akan dilakukan pada 2015.

"Saya tahu sudah pada buat rapat-rapat, ada Agung, dan juga Hidayat, ya nggak apa-apa. Bahkan memang sudah saatnya, (kandidat untuk) calon-calon ketum Golkar itu tampil memperkenalkan diri. Hanya, mereka harus mengikuti keputusan Munas (Munas Golkar 2009) di Riau dan AD/ART," kata Fadel saat dihubungi, Kamis (7/8/2014).

Fadel menilai, manuver Agung Laksono dan MS Hidayat, yang berniat maju sebagai kandidat untuk calon ketua umum dan telah membentuk tim sukses, tak mengganggu soliditas Partai Golkar dalam mendukung kepemimpinan Aburizal Bakrie saat ini.

Fadel mengklaim, mayoritas pengurus DPD I Golkar sudah menyatakan loyalitasnya kepada Aburizal. Mereka sepakat agar Munas dilakukan pada tahun 2015. Setiap kandidat untuk calon yang hendak menjadi ketum, kata Fadel, harus menaati AD/ART yang ada.

Salah satu syarat dalam AD/ART Partai Golkar yang harus dipatuhi adalah syarat pelaksanaan munas, yaitu disetujui dua pertiga plus satu pengurus DPD Partai Golkar tingkat I.

"Saat ini sudah ada 31 DPD yang menyatakan munas (berikutnya) tahun 2015. Jadi, ya semua harus menaati ini," ungkap Fadel.

Terhadap Agung dan Hidayat, Fadel menyatakan tidak ada sanksi apa pun yang akan diberikan Aburizal. Pasalnya, kubu pendukung Aburizal berkeyakinan bahwa munas tak akan dilakukan pada tahun 2014.

Mengenai kemungkinan bahwa suara DPD I Golkar berubah pasca-putusan Mahkamah Konstitusi atas gugatan Prabowo-Hatta, Fadel tak menampiknya. Namun, dia mengaku tak bisa memperkirakan seberapa jauh putusan MK itu memengaruhi sikap internal Partai Golkar atas pelaksanaan munas.

Seperti diketahui, di tengah kegigihan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie membela Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Mahkamah Konstitusi, pihak internal Partai Golkar rupanya sudah mempersiapkan diri menggelar munas pada 2014. Sejumlah kandidat calon ketua umum yang akan menggantikan Aburizal pun melakukan manuver menggalang kekuatan.

Nama-nama seperti Agung Laksono dan MS Hidayat dikabarkan sudah membentuk tim-tim sukses. Politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris, tak menampik kabar tersebut. Dia bahkan menyebutkan, apabila sikap-sikap DPD I Partai Golkar saat ini mendukung Aburizal dengan melaksanakan munas pada 2015, hal itu bisa saja berubah pasca-putusan MK.

Fahmi meyakini, pengurus Golkar akan berlomba-lomba merapat ke kubu Jokowi-JK bila MK memutuskan menolak gugatan Prabowo-Hatta. Pasalnya, Golkar selama ini tak pernah berada di luar pemerintahan.

Kubu penentang Aburizal juga mendesak agar munas dilaksanakan tahun ini lantaran rekomendasi pada Munas 2009 tidak sesuai AD/ART, yang menyebutkan bahwa jabatan pengurus DPP hanya lima tahun. Kedua kubu pun saling mengklaim mendapat dukungan mayoritas dari DPD I Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com