Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Jokowi di New Orleans...

Kompas.com - 04/08/2014, 14:25 WIB


KOMPAS.com - Bahasa Indonesia tiba-tiba mendominasi atmosfer lobi Hotel Sheraton di New Orleans, Amerika Serikat, ketika ratusan orang, akhir pekan lalu, menghadiri Indonesian Diaspora National Convention.

Banyak topik diperbincangkan pada acara itu. Dari sekadar bertukar kabar, silaturahim Lebaran, hingga pembicaraan menyangkut politik. Namun, dari degungan percakapan politik di lobi hotel itu, satu kata yang paling kerap diucapkan adalah Jokowi. Joko Widodo, sang presiden terpilih.

Tentu ada pro kontra menyangkut Pemilu Presiden 2014 di Indonesia. Ada apresiasi, ada pula antipati terkait gugatan yang dilakukan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu.

Namun, jika menyangkut Jokowi, nuansa pembicaraan menjadi positif. Sampai-sampai ada seorang anggota diaspora yang menyatakan tak ingin pulang ke Indonesia apabila pada akhirnya Mahkamah Konstitusi menganulir kemenangan Jokowi.

Anggota Diaspora Indonesia yang hadir pada acara itu juga tak henti-hentinya meminta orang Indonesia yang datang dari Jakarta untuk menceritakan perkembangan politik terakhir. Mereka ingin kisah-kisah ”di balik layar” atau sekadar ingin mengecek kebenaran informasi dari media sosial.

Namun, tak hanya saat acara di Hotel Sheraton. Ketika sharing taksi dengan penumpang lain dalam perjalanan dari Bandara Internasional New Orleans ke Sheraton, salah satu penumpang, yakni independent translator dari San Francisco, Sabrina T Fitranty, juga langsung memberondong Kompas dengan pertanyaan politik.

Ketika Kompas mengunjungi Katedral Saint Louis dan bertemu teman lama yang bekerja di Houston, AS, dia juga langsung menanyakan kabar Jokowi, bukan kabar para sahabatnya.

Proaktif

Jokowi memang jadi topik ”terpanas” yang secara agresif ditanyakan warga Indonesia di AS. Topik Jokowi juga ”menular” dibicarakan hingga panggung utama pembukaan Konferensi Diaspora.

Moderator Sonia Lontoh, eksekutif Indonesia di Silicon Valley, juga ”menodong” tiga pembicara utama pada acara itu untuk menyikapi terpilihnya Jokowi sebagai presiden Indonesia. Tiga pembicaraan utama itu adalah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, dan Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake.

Di hadapan warga Diaspora di AS, yang umumnya kaum profesional dan pebisnis, Dino mengungkapkan optimismenya atas dukungan Jokowi terhadap dunia bisnis. ”Saya yakin dia (Jokowi) akan men-deliver janjinya, terutama karena dia mengerti bisnis dan dulunya pebisnis mebel,” ujar Dino.

Dino bahkan mendorong pengurus Diaspora Indonesia di AS untuk secepatnya memperkenalkan diri pada Jokowi. ”Jangan menunggu. Proaktif saja untuk memperkenalkan diaspora,” ujarnya. Peran diaspora memang didorong karena berjaringan luas di luar negeri sehingga diharapkan berperan lebih aktif untuk meningkatkan ekspor Indonesia.

Mengaku hanya seolah ”sopir tembak” dalam posisi sebagai Menteri Perdagangan, Lutfi menambahkan, masyarakat tetap harus berperan aktif dalam pembangunan. ”Jangan hanya menunggu, lakukan apa yang dapat dikerjakan,” ujarnya.

Robert Blake, yang mengaku ”memaksa diundang” supaya dapat berbicara dalam acara itu, juga mengatakan, akan ada banyak energi positif yang dibawa oleh pemerintahan Jokowi. (Haryo Damardono, dari New Orleans)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Nasional
Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas Hacker

Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas Hacker

Nasional
Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Nasional
KPK Periksa Terpidana Mardani Maming dan Yoory Corneles Jadi Saksi Pungli di Rutan

KPK Periksa Terpidana Mardani Maming dan Yoory Corneles Jadi Saksi Pungli di Rutan

Nasional
Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Nasional
Bertemu Mendagri Tito, Menpan-RB Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi Kemendagri

Bertemu Mendagri Tito, Menpan-RB Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi Kemendagri

Nasional
Soal Pengusungan Anies-Sohibul, PKB Ingatkan PKS Jangan 'Bypass'

Soal Pengusungan Anies-Sohibul, PKB Ingatkan PKS Jangan "Bypass"

Nasional
Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Nasional
Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Nasional
MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

Nasional
Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Nasional
Menkominfo, Kepala BSSN, dan Sejumlah Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Menkominfo, Kepala BSSN, dan Sejumlah Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Nasional
Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Nasional
Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak 'Back Up' Data PDN Sebab Anggaran

Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak "Back Up" Data PDN Sebab Anggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com