Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggagas Pemilihan Menteri Jokowi-JK secara Terbuka

Kompas.com - 26/07/2014, 00:28 WIB

KOMPAS.com - Megawati Soekarnoputri telah meletakkan fondasi bangsa yang baru dalam membangun institusi partai yang terbuka dan mendekatkan pelayanan langsung kepada rakyat serta menghadirkan kepemimpinan langsung dari rakyat.

Pola perekrutan yang diperlihatkan Megawati menggeser pola perekrutan partai yang lama, dengan membuka kesempatan setiap orang untuk menguji dirinya menjadi seorang pemimpin. Begitu juga yang dilakukan Partai Demokrat dengan konvensi.

Gerbong kedua besar partai ini telah mengubah peta pola perekrutan partai dalam merekomendasikan para calon pemimpin bangsa.

Partai politik secara terbuka menjadi sekolah belajar politik bagi siapa saja dan terbuka bagi siapa saja, tidak lagi patriarki, hanya trah/turunan, apalagi kolusi. Partai politik menjadi penggerak, motor yang menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bangsanya.

Memang kita masih melihat di beberapa daerah yang masih menggunakan kolusi, nepotisme sebagai pola perekrutan pemimpin, alias hanya berganti wajah, hanya lingkarannya di situ-situ saja.

PDI-P dan Partai Demokrat termasuk partai yang paling siap dalam merevisi UU Partai dan UU Pilpres untuk memajukan peradaban bangsa di alam demokrasi ini. Hanya memang yang masih menjadi pertanyaan besar, bagaimana dengan kader partai yang telah merasa berjuang di dalam partainya, kemudian menghadapi lelang terbuka ini. Justru kesiapan secara internallah yang akan menjadi tantangan besar partai politik dalam membangun pola baru ini.

Pola yang diperlihatkan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama di DKI Jakarta juga mencerminkan semakin dekatnya pemimpin dengan pola lelang terbuka. Pola yang memanfaatkan teknologi dalam perekrutannya membuktikan bahwa pejabat lebih dapat bekerja tanpa hambatan karena kuatnya kualitas perekrutan dan penerimaan di lapangan.

Untuk itu, pola perekrutan menteri secara lelang terbuka juga sangat penting dilaksanakan. Setiap orang bisa mendaftarkan diri dan melakukan cek administrasi bertingkat sampai dokumen dianggap layak dan lengkap untuk melakukan fit and proper test.

Setiap orang akan mendaftarkan diri dan menguji diri untuk menjadi menteri. Lalu siapa tim juri yang bisa diharapkan independen dan mempunyai public trust untuk melakukan ini? Tentunya tim ini bentukan Jokowi-JK karena merekalah yang akan menggunakan menteri-menteri tersebut dengan melibatkan tokoh senior yang cakap di bidangnya untuk melakukan pola perekrutan ini.

Fenomena banyaknya relawan pendukung Prabowo dan Jokowi juga merupakan bagian pendorong era terbuka pemilihan menteri ini.

Diharapkan dengan perubahan ini, Jokowi-JK dapat mendorong partai politik membangun sistem keterbukaan dan membangun ukuran kinerja partai tidak hanya untuk konstituennya, tetapi juga dirasakan secara langsung oleh semua anak bangsa.

Dengan pola ini, reformasi birokrasi dan good governance dapat terwujud. Para menteri dengan sistem yang dibangun terbuka ini juga akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun negaranya.

Apakah Jokowi-JK bisa tetap menjaga tingkat partisipasi yang tinggi dari masyarakat? Kita harapkan demikian. Semua sudah dimulai. Jangan lagi kita kembali ke zaman dunia politik yang hanya dimiliki sebagian orang. Mudah-mudahan Jokowi-JK bisa. Semoga. Amin.

Farid Ari Fandi

faridarifandi@rocketmail.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Nasional
Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Nasional
Meski Urus 'Stunting', BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tiga Topik, Termasuk Posisi Politik terhadap Pemerintahan Prabowo

Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tiga Topik, Termasuk Posisi Politik terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com