Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: Golkar Sebaiknya Dukung Pemerintahan Baru

Kompas.com - 23/07/2014, 15:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih membuat kubu Partai Golkar kembali bergejolak. Partai ini sebelumnya sudah masuk dalam koalisi permanen Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Partai Golkar sebaiknya bisa mendukung pemerintahan baru. Agung menilai sebaiknya jajaran pengurus Partai Golkar mulai kembali memikirkan komitmen tetap bergabung pada koalisi Prabowo-Hatta yang akan berada di luar pemerintahan. Menurut dia, menjadi oposisi, membuat partai akan bersikap apriori.

“Kalau kami itu kita oposisi, kan oposisi selalu karakternya apriori, apa pun yang diputuskan, dirancang, ditolak. Menurut saya, tidak harus menyatakan diri oposisi lalu menjadi apriori, tapi alangkah baiknya kita ingin mendukung pemerintah baru dalam arti menyukseskan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat,” ucap Agung.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini mengungkapkan, meski nantinya bergabung ke pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, dia menuturkan, Partai Golkar akan tetap kritis. “Saya memang tidak pada tempatnya mengajarkan Partai Golkar. Tapi memang perlu ada evaluasi (arah koalisi) bisa saja bergeser haluannya agar pas. Jadi pikirannya edukatif, jangan emosional yang mutlak mendukung sepenuhnya itu tidak baik,” kata Agung.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Selasa (22/7/2014). Jokowi-JK memperoleh suara 53,15 persen dan Prabowo-Hatta 46,84 persen. Di sisi lain, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan menolak hasil yang ditetapkan KPU itu karena menganggap KPU telah berlaku tidak adil dan transparan serta tidak menjalankan sejumlah rekomendasi Badan Pengawas Pemilu.

Pada saat penandatanganan berita acara, saksi-saksi dari kubu Prabowo-Hatta juga tidak hadir. Partai Golkar pun turut mendukung langkah Prabowo ini dengan kehadiran Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pada pembacaan sikap Prabowo.

Kemenangan Jokowi-JK ini pun memperuncing konflik internal di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Pasalnya, selama pelaksaan pilpres lalu, sudah mulai bermunculan pengurus hingga fungsionaris partai yang secara terbuka mendukung Jokowi-JK lantaran JK adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com