"Kita tidak ingin ada pengganti. Kita khawatir nanti kalau ada pengganti akan mengganggu ritme volum pekerjaan pimpinan. Jadi nanti terganggu. Bangun chemistry-nya susah," kata Abraham di Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Dia menilai cukup jika hanya empat orang komisioner yang memimpin KPK selepas pensiunnya Busyro. Saat disinggung bagaimana nantinya jika pimpinan KPK harus melakukan voting dalam mengambil keputusan, Abraham mengatakan bahwa selama ini pimpinan tidak pernah melakukan voting. Pengambilan keputusan, menurut dia, kerap dilakukan dengan musyawarah.
Lagi pula, lanjut Abraham, jika diperlukan voting, pimpinan KPK bisa melibatkan penasihat KPK yang ada saat ini.
Terkait kekosongan pimpinan selepas pensiunnya Busyro tersebut, Abraham mengatakan bahwa KPK telah mengirimkan surat ke Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Surat tersebut berisi permintaan agar tidak dilakukan seleksi untuk mengganti Busyro. Sejauh ini, lanjut dia, KPK belum menerima respons dari surat yang dikirimkan tersebut.
Abraham juga menegaskan KPK tidak terganggu kinerjanya meskipun nanti hanya dipimpin empat orang unsur pimpinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.