Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charta Politika Sebut Empat Parpol Koalisi Prabowo Terpecah

Kompas.com - 08/07/2014, 20:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan yang paling mengejutkan adalah perpecahan di tubuh Partai Amanat Nasional.

"PAN cukup mengagetkan, padahal PAN memiliki Hatta Rajasa di situ yang berposisi sebagai calon wakil presiden," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Survei Charta Politika menunjukkan, sebanyak 57,3 persen pemilih PAN memilih Prabowo-Hatta dan 41,7 persen memilih Jokowi-JK. Yunarto memperkirakan pecahnya suara pemilih PAN di akar rumput lantaran ada dukungan dari Buya Syafii Ma'arif dan mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir.

"Suara Muhammadiyah terpecah sehingga dukungan PAN tidak solid," kata dia.

Sementara itu, dukungan pemilih Partai Golkar juga terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,2 persen. Pecahnya dukungan Golkar, kata Yunarto, disebabkan ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu.

Suara yang terpecah lainnya ialah dari Partai Demokrat yang di masa pengujung kampanye baru mendeklarasikan dukungan. Sebesar 53,7 persen pemilih Partai Demokrat memilih Prabowo-Hatta dan 43,7 persen memilih Jokowi-JK.

Selain itu, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga tidak solid mendukung Prabowo-Hatta, yakni hanya sebesar 47,9 persen, sementara untuk Jokowi-JK sebesar 46,5 persen. Dukungan solid yang didapat Prabowo-Hatta hanya berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni sebesar 70,7 persen, dan Partai Gerindra sebesar 78,5 persen.

Survei Charta Politika dilakukan pada 3-6 Juli 2014 dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang sudah mempunyai hak pilih. Sampel dipilih sepenuhnya dilakukan secara acak dengan metode penarikan sampel secara bertingkat. Margin of error dari penelitian ini ialah sebesar /- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPT Diusulkan Angkat Munarman jadi Duta Deradikalisasi

BNPT Diusulkan Angkat Munarman jadi Duta Deradikalisasi

Nasional
Pemerintah Buka Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional 2024-2029

Pemerintah Buka Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional 2024-2029

Nasional
PAN: Apakah Anies Dapat 'Perahu' Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...

PAN: Apakah Anies Dapat "Perahu" Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...

Nasional
Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Nasional
Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Nasional
Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Nasional
Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
BNPT: Teroris 'Bomber' Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

BNPT: Teroris "Bomber" Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

Nasional
Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Nasional
Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Nasional
Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Nasional
PAN Akan Tawarkan Zita Anjani untuk Maju Pilkada Jakarta ke Parpol di Luar Poros Anies

PAN Akan Tawarkan Zita Anjani untuk Maju Pilkada Jakarta ke Parpol di Luar Poros Anies

Nasional
Di Hadapan DPR RI, Kepala BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme Selama 2023

Di Hadapan DPR RI, Kepala BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme Selama 2023

Nasional
Jokowi: Belum Ada Proyek Strategis yang Dibangun di Barito Timur meski Dekat IKN

Jokowi: Belum Ada Proyek Strategis yang Dibangun di Barito Timur meski Dekat IKN

Nasional
Tangguhkan Upaya Penanggulangan Bencana, Dompet Dhuafa Hadirkan Workshop Temu Relawan di Gorontalo

Tangguhkan Upaya Penanggulangan Bencana, Dompet Dhuafa Hadirkan Workshop Temu Relawan di Gorontalo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com