Laporan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Kapolri Jenderal Sutarman, Penglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menyimpulkan bahwa situasi politik saat ini mulai menghangat dan terkadang terasa panas.
Meskipun demikian ketertiban masyarakat diyakini masih bisa terjaga. “Dilaporkan tadi oleh Menko Polhukam dilengkapi oleh Mendagri, Kabin, Kapolri, dan Panglima TNI, atas apa yang dilihat secara nasional sebenarnya di tengah-tengah kampanye Pilpres 2014 ini yang terasa menghangat dan kadang-kadang panas, tapi pada tingkat masyarakat luas sebenarnya hubungan sosial keamanan, ketertiban publik masih terjaga dengan baik,” ujar Presiden SBY usai melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri dengan kepala lembaga terkait pengamanan pemilu presiden di kantor presiden, Kamis (3/7/2014).
Menurut SBY, situasi ini cukup menggembirakan karena proses konsolidasi demokrasi dan pematangan politik berjalan baik. SBY menyatakan rakyat Indonesia menginginkan agar pelaksamaan pemilu presiden 2014 ini tertib layaknya dua pemilu terdahulu.
“Meskipun masyarakat berjalan normal, tetapi jajaran kepolisian dan dibantu TNI dan pihak terkait harus bekerja keras untuk memastikan pilpres berlangsung secara aman, tertib, dan lancar baik pada pemungutan suara pada 9 Juli maupun hari-hari setelah itu,” ujarnya.
SBY mengaku telah mendengarkan sejumlah kecemasan akan terjadi gangguan keamanan, ketertiban, dan sosial. SBY juga mengaku telah mendengar adanya kekhawatiran dari dalam negeri dan luar negeri saat kedua capres dalam kondisi imbang, sehingga bisa menimbulkan masalah.
Jika ada perselisihan terkait hasil pemilu, SBY memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam. Kepala BIN Marciano Norman mengungkapkan situasi yang semakin panas saat ini ternyata tak mengganggu masyarakat.
Menurut dia, pada pemilu kali ini, pendidikan politik yang diterima masyarakat lebih baik. “Masyarakat sekarang sudah cerdas. Mereka tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterimanya,” ungkap Marciano.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.