Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantowi Tawari Anies Kursi Menteri Pendidikan

Kompas.com - 24/06/2014, 15:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, menawari Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, untuk mengisi kursi menteri pendidikan. Hal tersebut terjadi ketika keduanya mengisi acara diskusi panel Fisip untuk Bangsa di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (24/6/2014).

Awalnya, saat sesi tanya jawab, Anies bertanya kepada Tantowi mengenai program reformasi yang akan diusung oleh Prabowo-Hatta jika terpilih dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Tantowi pun menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk merekrut semua tokoh terbaik untuk dipekerjakan di tempat yang strategis.

"Pak Prabowo sendiri yang mengatakan kalau kabinet nantinya akan diisi oleh orang-orang baik, termasuk dari PDI-P, Nasdem, apalagi kalau orang seperti Pak Anies seperti ini yang kita pakai," ujarnya.

Setelah itu, Tantowi pun langsung menawarkan kursi menteri pendidikan kepada Rektor Universitas Paramadina itu. "Tidak menutup kemungkinan nantinya Pak Anies ini akan kita tarik untuk mengisi kursi menteri pendidikan bersama sejumlah orang hebat yang lainnya," ucap Tantowi yang langsung disambut riuh ratusan peserta yang hadir.

Anies pun hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Tantowi itu. Saat giliran Anies yang mendapatkan giliran bicara, moderator Hanta Yudha kemudian menyarankan Anies untuk menanggapi ajakan Tantowi itu. Namun, Anies tidak menyingung hal itu. Dia kembali berbicara mengenai substansi debat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com