Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Sanksi karena Dukung Jokowi-JK, Ruhut Malah Bangga

Kompas.com - 23/06/2014, 21:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, terancam mendapatkan sanksi dari Fraksi Partai Demokrat karena mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, Ruhut tak khawatir. Ia justru bangga karena ancaman sanksi itu dianggapnya menunjukkan bahwa ia telah menjadi tokoh nasional.

"Sebelum saya ke Jokowi, kenapa mereka tidak pertanyakan Dahlan Iskan, TB Silalahi, Suaidi Marasabessy, Sinyo Sarundajang, Endriartono. Tapi kenapa giliran Ruhut malah ribut. Akhirnya mereka pun sadar kalau saya sudah jadi tokoh nasional," ujar Ruhut di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Ruhut mengatakan, ia tak pernah mempersoalkan rekan-rekan separtainya yang menyatakan dukungan, baik kepada Prabowo maupun Jokowi. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, klaim Ruhut, telah memberikan restu kepadanya untuk mendukung Jokowi.

Ruhut lalu menjabarkan pengalamannya berorganisasi di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI). Selama 20 tahun, sebut Ruhut, dirinya bekerja untuk organisasi sehingga dia meminta Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf tidak asal berbicara.

"Saya ini senior, enggak usahlah ancam-ancam itu," tutur Ruhut.

Seperti diberitakan, Nurhayati telah membantah bahwa Ruhut mendapatkan restu dari SBY. Nurhayati mengancam Ruhut akan mendapat sanksi lantaran telah membawa nama SBY dan menyalahi kesepakatan dalam Rapimnas Partai Demokrat yang hanya memberikan opsi untuk netral atau mendukung Prabowo-Hatta.

Sebelum mendeklarasikan dukungan, Ruhut kerap mengkritik Jokowi. Dia pernah mencibir wacana pengusungan Jokowi sebagai sebagai calon presiden. Ruhut bahkan menyebut Jokowi sebagai anak kos, yang menumpang di "rumah" pemiliknya.

Pada Agutus 2013, Ruhut juga sempat menyindir Jokowi yang kerap disebut sebagai media darling.

"Ini kan ada orang yang mendorong Jokowi jadi media darling, orang-orang yang menginginkan negara ini hancur," ungkap Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com