Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Pemilih Mengambang Jadi Penentu

Kompas.com - 21/06/2014, 17:29 WIB


Oleh:
BAMBANG SETIAWAN

HINGGA tiga minggu menjelang Pemilu Presiden 2014, dua pasangan kandidat masih bersaing ketat.

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih memimpin popularitas dukungan masyarakat dengan 42,3 persen, unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dipilih oleh 35,3 persen. Namun, dengan perbedaan sekitar 7 persen, masih mungkin terjadi perubahan karena jumlah warga yang belum menentukan pilihan cukup besar.

Hasil survei ini memperlihatkan ketatnya persaingan dan perebutan pengaruh, baik dalam dimensi kewilayahan maupun kelompok sosial. Sebanyak 22,4 persen responden yang belum menentukan pilihannya akan menjadi lahan perebutan pengaruh yang sangat menentukan kemenangan.

Dinamika politik hari-hari ke depan yang terjadi di sejumlah daerah dan perubahan pandangan pada kelompok-kelompok sosial akan turut berperan memperlebar atau mempersempit margin suara antarkandidat.

Jawa dan Sumatera

Wilayah Pulau Jawa dengan jumlah pemilih 58 persen dan Sumatera 21 persen dari total jumlah pemilih Indonesia menjadi lahan perebutan suara yang paling ketat.

Ketatnya persaingan tersebut terlihat dari hasil survei. Di Jawa, suara untuk pasangan Jokowi-JK hanya terpaut tipis, unggul sekitar 4,5 persen dari pasangan Prabowo-Hatta. Di Sumatera, perbedaan suara lebih berimbang, keunggulan Jokowi-JK hanya terpaut 4,1 persen dari pesaingnya.

Wilayah Jawa seolah terbelah dua yang memperlihatkan pola dukungan yang berbeda. Jawa bagian barat, khususnya Provinsi Banten dan Jawa Barat, dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta terlihat lebih kuat daripada Jokowi-JK. Sebaliknya, di Jawa bagian timur, yakni Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, pilihan lebih banyak dijatuhkan kepada Jokowi-JK.

DKI Jakarta sebagai barometer perpolitikan nasional mencerminkan persaingan yang sangat ketat sekaligus kuatnya fanatisme kepada setiap kandidat. Sedikitnya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (12,2 persen) menunjukkan bahwa Jakarta sebagai wilayah yang relatif sudah sulit untuk berubah.

Wilayah Jawa yang masih sangat mungkin untuk berubah adalah Provinsi Jawa Timur. Meski ada kecenderungan kemenangan tipis untuk Jokowi-JK, sesungguhnya mereka masih sulit diprediksi menang.

Wilayah Nahdlatul Ulama terbesar yang menjadi basis Partai Kebangkitan Bangsa ini masih menyisakan keraguan yang sangat kentara. Di sini, mereka yang belum menentukan pilihan masih 27 persen, terbesar di antara semua wilayah Jawa.
Kelas sosial

Sejauh ini pasangan calon nomor urut satu, Prabowo-Hatta, lebih banyak dipilih oleh kalangan sosial berpendidikan tinggi, kaum penganggur, pegawai negeri sipil, dan pegawai swasta. Pemilih pasangan ini juga lebih banyak dari kalangan laki-laki dibandingkan pemilih perempuan.

Sebaliknya, pasangan Jokowi- JK cenderung lebih menarik minat kaum perempuan dan ibu rumah tangga. Pasangan ini juga mampu menarik perhatian kalangan berpendidikan rendah, kelas sosial menengah ke bawah, serta pelajar dan mahasiswa. Petani dan nelayan juga lebih banyak mendukung pasangan ini.

- -

Peluang berubah besar

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com