Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Prabowo-Hatta Laporkan Saiful Mujani ke Bawaslu

Kompas.com - 11/06/2014, 13:47 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan dugaan kampanye hitam yang dilakukan Direktur Utama Saiful Mujani Research & Consulting, Saiful Mujani, kepada Bawaslu. Kampanye hitam itu disebut dilakukan saat yang bersangkutan berbicara pada forum pemuda Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (8/6/2014) lalu.

"Kami menemukan direktur sebuah lembaga survei, Saiful Mujani dalam pembicaraannya bukan memberikan penjelasan mencerahkan, malah melakukan upaya fitnah, black campaign, provokasi dan kampanye terselubung," ujar Sekretaris Relawan Gerakan Muda Banten (RGMB) untuk Prabowo-Hatta, Puji Santosa, sebelum menyampaikan laporannya di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014).

Dalam acara tersebut, kata dia, Saiful menyampaikan bahwa ayah Prabowo adalah seorang pemberontak NKRI dan Prabowo berasal dari keluarga yang heterogen.

"Penekanan perbedaan agama selalu dikatakan oleh dia," katanya.

Selain itu, ujar Puji, Saiful juga menyampaikan bahwa Prabowo tidak diperbolehkan ke Amerika Serikat karena terbukti sudah melakukan pembunuhan dan pelanggaran HAM. Untuk mendukung laporannya, Puji dan timnya membawa beberapa barang bukti, di antaranya undangan pertemuan, foto dan rekaman suara Saiful dalam pertemuan itu.

Selain itu, dia juga membawa beberapa atribut kampanye pasangan capres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla seperti kaos, pin dan stiker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com