Juru Bicara Jokowi-Kalla, Anies Baswedan menjelaskan, saat menang nanti, Jokowi-Kalla akan sangat ketat menyeleksi figur yang akan masuk dalam struktur kabinet. Selain kompeten, figur tersebut juga harus bersih dan tak cacat hukum. "Kita tak akan menawarkan atau membuka suatu posisi yang bisa digonta-ganti. Jadi posisi menteri di kabinet itu bukan mengenai orangnya, tapi mengenai kompetensinya," kata Anies, dalam sebuah diskusi, di Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014).
Jokowi-Kalla sering berjanji untuk tidak bagi-bagi kekuasaan bersama partai koalisi yang mendukungnya. Janji tersebut menarik perhatian banyak masyarakat pemilih. Akan tetapi, menurut Anies, tak perlu ada penyampaian kabinet bayangan sebelum pilpres meski cara itu dipercaya akan meneguhkan pemilih dan menarik suara pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Anies menuturkan, dirinya percaya Jokowi-Kalla tak akan gegabah dalam membangun kabinet saat menang di pilpres. Bahkan jika saat bekerja tak menunjukkan hasil yang memuaskan, maka sanksi tegasnya bisa sampai pada pencopotan.
Dengan cara itu, menurut Anies, pemerintahan Jokowi-Kalla nantinya dapat bekerja dengan cepat dan menciptakan banyak terobosan. Berbeda dengan cara kerja kabinet sebelumnya yang tersandera dan hanya mengedepankan stabilitas politik tanpa ada terobosan yang memuaskan. "Selama ini pemerintahan enggak efektif karena menterinya ditentukan pada kekuatan partai. Stabilitas politik memang aman, tapi terobosannya tidak ada," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.