"Potensi dan kemampuan para peserta konvensi, termasuk visi dan misi, yang menurut saya menjangkau masa depan, insya Allah pada saatnya nanti, manakala Tuhan menakdirkan, bisa berkompetisi di waktu yang akan datang. Tidak pernah ada sesuatu yang sia-sia," ujar SBY dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (16/5/2014).
SBY berkeyakinan pula bahwa konvensi adalah cara yang paling demokratis dalam memilih pemimpin. Sistem konvensi, kata dia, tidak memilih pemimpin berdasarkan kesukaan. "Kalau diberikan kepercayaan, saya yakini mereka (peserta konvensi) bisa memimpin negeri ini dengan baik," kata SBY.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun menyalahkan media massa dan masyarakat atas rendahnya elektabilitas peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia menilai, lantaran peserta konvensi kurang mendapatkan perhatian, alhasil elektabilitas mereka pun rendah.
"Kalau saja selama delapan bulan, masyarakat mendengarkan apa yang disampaikan 11 peserta konvensi itu diamplifikasi media massa kita, maka akan gamblang semua," ujar dia. SBY menilai 11 peserta konvensi memiliki kapabilitas, visi, misi, dan solusi yang hendak ditawarkan dalam memimpin negeri ini.
Namun, kata SBY, masyarakat kurang menaruh atensi terhadap itu. Padahal, lanjut dia, visi dan misi seorang calon presiden sangat penting untuk didengarkan. "Kalau masyarakat mendengarkan itu, dia bisa menjatuhkan pilihannya dengan tepat dan benar. Ini pikiran dasar Partai Demokrat," ucap SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.