Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabam Sirait Sarankan Jokowi Pilih Mahfud MD

Kompas.com - 15/05/2014, 19:48 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P, Sabam Sirait, menyarankan agar bakal calon presiden dari PDI-P, Joko Widodo, memilih mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebagai pasangannya dalam Pemilu Presiden 2014. Menurut Sabam, hal ini telah disampaikannya kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Saya sudah sampaikan itu kepada Mega," ujar Sabam, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (15/5/2014). 

Sabam menilai, sosok Mahfud memenuhi beberapa persyaratan ideal yang bisa melengkapi Jokowi. Dalam pembicaraannya dengan Megawati, Sabam menyarankan calon wakil presiden pendamping Jokowi idealnya berasal dari luar PDI-P, bukan orang Jawa, dan usianya tidak terpaut jauh dengan Jokowi. Mahfud, yang menjadi kandidat bakal capres dari Partai Kebangkitan Bangsa, dianggap bisa melengkapi Jokowi.

"Kalau terlalu tua menggurui nanti, dan Pulau Madura itu berbeda dengan Pulau Jawa," katanya.

Mengenai nama-nama lain yang beredar, seperti Jusuf Kalla dan Ryamizard R, Sabam punya pendapat berbeda. JK, menurut dia, lebih cocok menjadi penasihat presiden karena pengalaman dan rekam jejaknya selama ini.

"Kalau Ryamizard itu baik. Dia ahli Angkatan Darat. Tapi, baik saja tidak cukup," ujarnya.

Ditanya soal pendekatan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie kepada Jokowi, Sabam menyatakan sepakat dengan sejumlah relawan PDI-P yang meminta PDI-P untuk tidak berkoalisi dengan Golkar.

"Saya tidak tahu politik dalam Golkar. Saya dengar dia (Aburizal) mengajak untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Tapi, saya lebih sepakat dengan relawan PDI-P itu, " katanya.

Menurut prediksi Sabam, belum ada kesepakatan tertentu dari pembicaraan Aburizal dengan Megawati.

"Kalau ada pencapaian saya bisa tahu. Jadi, untuk saat ini, kita tunggu saja satu dua hari ini semua akan jelas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com