Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tak Minta Mahar Politik kepada PDI-P

Kompas.com - 15/05/2014, 18:33 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, tidak ada pembicaraan mengenai mahar politik dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Kamis (15/5/2014). Menurut Luhut, politik transaksional merupakan pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat Indonesia.

"Tadi tidak ada pembicaraan masalah pembagian dari pemerintahan atau jabatan sama sekali tidak ada," kata Luhut dalam perbincangan Kompas Petang di Kompas TV, Kamis.

Luhut mengatakan, pertemuan kedua ketua umum partai itu dilakukan untuk menyampaikan platform dari masing-masing partai. Seusai pertemuan, Aburizal mengatakan ada persamaan pendapat antara dirinya dan Megawati dalam hal penjajakan koalisi. Namun, tidak ada kesepakatan bahwa kedua partai itu akan berkoalisi pada Pemilu Presiden 2014.

"Ibu (Megawati) sangat senang sekali mendengar itu karena Golkar sebagai partai besar tidak juga meminta seperti ada transaksional dalam pertemuan itu. Jadi, tidak ada partai minta jabatan segini minta uang begini. Ini bisa menjadi contoh apa yang dilakukan Pak ARB dan Bu Mega," kata Luhut.

Luhut menyebutkan, Megawati telah menunjukkan sikap kenegarawanan yang baik sehingga tidak melakukan transaksi politik terhadap partai-partai lain yang berkoalisi. Ia mendukung sikap tersebut karena mahar politik memberikan dampak buruk.

"Itu menurut saya budaya yang harus ditegakkan, tidak mau ada deal-deal awal yang akhirnya transaksional," ujarnya.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo yang hadir di kediaman Megawati siang tadi mengatakan, belum ada kesepakatan apa pun dari pembicaraan antara Aburizal dan Megawati. Megawati akan menunggu sikap resmi Golkar setelah Golkar menggelar rapat pimpinan nasional akhir pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com