Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andai Survei Salah Menyimpulkan

Kompas.com - 01/05/2014, 12:43 WIB

Namun, karena tiruan, dan tidak berangkat dari karakter otentik, terasa sekali nuansa imitasinya: memikul karung sembako dengan aksi fotogenik atau makan bersama petani di atas daun pisang dengan mimik muka canggung.

”Business as usual”

Kita tentu masih ingat bagaimana kurs rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) di bursa efek langsung menguat ketika Jokowi mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden pada 14 Maret lalu.

Namun, banyak pihak ternyata panas hati dan kepala. Energi pun ditumpahkan untuk menangkis popularitas Jokowi.

Ketika Jokowi mendeklarasikan diri sebagai capres, kegembiraan bukan hanya di kalangan PDI-P. Dari Aceh hingga Papua deklarasi tim pendukung Jokowi bermunculan. Di media sosial kini muncul hashtag #JKW4P atau #JKW4President. Sebagian besar pelakunya nonpartisan: akademisi, seniman, mahasiswa, bahkan aktivis partai politik lokal di Aceh.

Pelbagai bentuk respons positif mengikuti pencalonan ”virtual” Jokowi sebagai calon presiden. Ini menunjukkan harapan menggelinding dengan deras di tingkat arus bawah dan tengah. Apalagi, jika akhirnya Jokowi benar-benar menjadi calon presiden definitif dan memenangi Pilpres 9 Juli mendatang.

Mungkin, harapan publik bisa salah ketika Jokowi tidak bisa menjadi sosok seperti yang diimajinasikan.

Tak apa, kita bisa kembali pada model politik elitis dan borjuis yang dipraktikkan sebelumnya. Kita tak kurang calon presiden yang bisa menjalankan peran politik dan pemerintahan sebagai ”praktik kebiasaan” (business as usual).

Ketika publik menganggap idealisme politiknya tak menang, keinginan melawan rasa takut itu harus tetap nyata.

Seperti dikatakan Russel, harapan harus tumbuh untuk membunuh rasa takut yang lama menindas akal sehat. Itu juga renungan kita sebagai bangsa yang selalu mendengungkan perubahan, tetapi gagal memutus sejarah masa silam.

Teuku Kemal Fasya
Antropolog Aceh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com