Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin: Saya Sedih, Orang Terlalu Remehkan Aburizal

Kompas.com - 23/04/2014, 19:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin melihat saat ini media massa terlalu fokus membicarakan dua poros politik, yaitu poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menurut Nurul, saat ini masih ada poros lain yang tengah dibangun bakal capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

"Saya sedih, saya amati, seolah-olah di media itu hanya punya dua capres. Pak ARB (Aburizal) jarang dibicarakan. Orang terlalu underestimate dengan Pak ARB," ujar Nurul dalam diskusi di Rumah Kebangsaan, Rabu (23/4/2014).

Dia menilai Aburizal sebenarnya bisa menjadi "kuda hitam" dalam peta koalisi nanti. Dilihat dari segi kapasitas dan kapabilitas, menurut Nurul, Aburizal termasuk unggul. "Pak ARB itu layak jadi presiden, potensinya baik," ujar anggota Komisi II DPR itu.

Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Partai Golkar diperkirakan meraih suara terbanyak di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Berdasarkan hasil itu, Nurul optimistis bahwa Golkar akan mendapat kursi dengan jumlah signifikan karena memiliki basis partai yang kuat di Indonesia tengah dan timur.

Nurul yakin bahwa elektabilitas Aburizal akan meningkat jika Golkar memilih calon wakil presiden yang tepat. Pemilihan cawapres bagi Aburizal ini akan dilakukan dalam forum rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada awal Mei 2014. Selain membahas cawapres bagi Aburizal, Golkar juga akan menentukan arah koalisi.

"Kami akan mengedepankan kabinet profesional, tapi tetap akan koalisi di parlemen. Karena, sistem presidensial tidak mungkin tanpa koalisi di parlemen, pemerintah bisa tidak berjalan," ujar aktris layar lebar yang terjun ke dunia politik ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com