"Ijab kabul kita akan berkoalisi dengan siapa, itu nanti diumumkan di Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional). Sekarang istilahnya kita masih PDKT (pendekatan), BBM-man, surat-suratan. Biar nanti enak meminang atau dipinangnya," kata Tantowi di Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Dalam melakukan koalisi, Golkar, kata Tantowi, mengedepankan kesamaan platform partai. Hal ini sangat diperlukan dalam menjalankan pemerintahan nanti. Golkar mengharapkan koalisi yang harmonis karena adanya kesamaan langkah, visi dan dan pandangan dalam membangun bangsa.
"Saya mengibaratkan seperti pernikahan. Sebelum menikah kan ada penyatuan kesepakatan dulu. Menyamakan visi dulu, toleransi kekurangan satu sama lain dulu. Kalau sudah begitu perkawinan akan langgeng. Koalisi juga seperti itu. Kita satu dulu semuanya. Janji-janji partai selama kampanye kita jadikan janji dan cita-cita koalisi," tambahnya.
Tantowi membantah bahwa Golkar bergerak lambat melakukan pergerakan komunikasi politik ketimbang PDI Perjuangan dan Gerindra. Meski Golkar belum memastikan koalisi dengan partai mana pun, kata Tantowi, hal ini itu bukanlah kelambanan.
"PDI-P kan baru satu, dengan Nasdem. Gerindra juga baru satu yaitu PPP. Berarti masih banyak partai lain yang bisa dipinang. Sekarang semua masih cair antara satu partai dengan partai dengan partai lain," kata Tantowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.