Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MPR Lantik Pengganti Taufiq Kiemas dan Hikmat Tomet

Kompas.com - 21/03/2014, 11:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melantik dua anggota baru, yakni Bambang Suryadi dan Mohammad Aly Yahya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/3/2014). Bambang menggantikan almarhum Taufiq Kiemas dan Aly Yahya menggantikan almarhum Hikmat Tomet.

Bambang dilantik sebagai anggota MPR 2009-2014 mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Pemilihan Jawa Barat II. Sementara Aly Yahya mewakili Partai Golkar Daerah Pemilihan Banten II.

Alm Taufiq Kiemas sebelumnya menjabat Ketua MPR. Setelah wafat pada Sabtu (8/6/2013), Ketua MPR kemudian dijabat politisi senior PDIP Sidarto Danusubroto. Sementara Himat, yang merupakan suami Ratu Atut Choisiyah, meninggal pada Sabtu (9/11/2013).

"Kami atas nama Pimpian dan Anggota Majelis mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di Majelis yang terhormat ini," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari saat pelantikan.

Dalam sambutannya, Hajriyanto meminta kedua anggota MPR yang baru untuk mensosialisasikan empat pilar negara. Menurutnya, dengan sosialisasi empat pilar yang diusung Alm Taufik itu, ideologi-ideologi ekstrem dengan sendirinya tidak akan berkembang.

"Mari kira gelorakan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara agar kira terus mampu menjaga dan memelihara ke-Indonesiaan kita," ungkap dia.

Politisi Partai Golkar itu juga meminta agar anggota MPR yang baru untuk menyerukan pengembangan pemahaman Pancasila melalui pendidikan dan pembudayaan di seluruh lembaga pendidikan.

"Sosialisasi juga penting dilakukan untuk menyebarluaskan norma-norma baru yang terkandung dalam perubahan UUD 1945," kata Hajriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com