Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ahok, Abraham Dinilai Cocok Dampingi Jokowi di Pilpres

Kompas.com - 20/03/2014, 13:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dinilai cocok untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2014. Sosok Abraham yang muda dan tegas dinilai akan sangat pas jika disandingkan dengan calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

Pengamat Politik dari CSIS, J Kristiadi, menilai, sosok Jokowi idealnya memang didampingi oleh wakilnya di DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok dinilainya sebagai sosok muda yang berani dan tegas. Namun, dia meyakini bahwa kemungkinannya sangat kecil bagi Ahok untuk maju.

"Kalau sosok muda yang lain, yang juga berani dan tegas, saya lihat itu ada pada Abraham Samad," kata Kristiadi dalam diskusi bertajuk "Siapa Figur Ideal Pendamping Jokowi", di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta, Kamis (20/3/2014) siang.

Hal serupa disampaikan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens. Dia menilai Abraham sebagai sosok yang bersih dan bebas dari kepentingan. Hal tersebut, menurutnya, terbukti dengan prestasi Abraham selama memimpin KPK.

"Dia bersih, muda, berani; sangat cocok untuk mendampingi Jokowi. Kekurangannya hanya, dia tidak punya partai, dan PDI-P belum tentu mau mengusungnya," kata Boni.

Direktur Intrans Andi Saiful Haq juga memiliki pendapat serupa. Abraham dinilainya sangat cocok disandingkan dengan Jokowi jika PDI-P mencari calon independen. "Kalau PDI-P yakin menang, mereka bisa cari calon independen seperti SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) mengusung Boediono saat Pemilu 2009 lalu," ujar dia.

Abraham sebelumnya disebut sebagai calon yang cocok untuk mendampingi capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, jika ingin mengalahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yang juga mencalonkan diri sebagai presiden.

Awalnya, Abraham mengaku hanya ingin menjadi ketua KPK hingga masa jabatannya berakhir. Setelah pensiun nanti, Abraham mengaku akan pulang kampung ke Makassar. Mantan aktivis ini menyebut bahwa menjadi ketua KPK merupakan panggilan hati.

Belakangan, Abraham mengaku mempertimbangkan untuk maju dalam pilpres. Abraham mengaku tidak bisa menolak jika takdir nanti membawanya untuk maju dalam pemilu presiden. Ia mengaku akan meminta petunjuk Tuhan terlebih dahulu dengan melakukan shalat istikharah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com