Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miris, "Garuda di Dadaku, Ringgit di Kantongku"

Kompas.com - 15/03/2014, 12:44 WIB

Terkait dengan kekhawatiran bahwa dengan terbukanya TNKM dapat memicu pencurian kayu dan merusak ekosistem di dalamnya, Sarosa memberikan solusi agar kawasan yang terbuka itu ditempatkan petugas untuk menjaga kawasan itu agar tidak ada pencurian dan perusakan.

Bila perlu, untuk menjaga kawasan TNKM melibatkan warga setempat, seperti melibatkan masyarakat adat dan perangkat desa setempat. Jika terjadi pelanggaran, maka ketua adat akan memutuskan hukuman apa yang bisa diterapkan, di samping hukum yang berlaku di Indonesia juga tetap ditegakkan.

Dia juga menilai bahwa pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, program percepatan pembangunan kawasan perbatasan tampak lebih fokus dan terarah, yakni dengan dibentuknya Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan dan Pedalaman Kaltim.

Di Kaltim juga sudah terbentuk Badan Pengelola Kawasan Perbatasan, Pedalaman, dan Daerah Tertinggal (BPKP2DT). Hanya saja, badan ini belum maksimal dalam menjalankan tugas dan wewenangnya ketika menangani sejumlah masalah di perbatasan.

Kurang maksimalnya badan tersebut, menurut dia, karena instansi lain belum begitu mendukung, yakni masih jalan sendiri-sendiri ketika ingin membangun perbatasan. Misalnya, PU masih bergerak sendiri membangun jalan, Disperindagkop juga begerak sendiri menangani UMKM, begitu pula dengan instansi lain.

"Seharusnya BPKP2DT menjadi leading sector dalam menangani perbatasan. Sedangkan instansi lain yang juga menjalankan tugasnya di kawasan perbatasan harus berkoordinasi dengan badan terkait agar penanganannya lebih tepat," ujar Sarosa.

Apabila semua pihak mau bergandengan tangan dengan visi dan misi yang sama, diyakini percepatan pembangunan di kawasan perbatasan dapat dilakukan. Hal ini tentu menjadi cita-cita semua pihak, baik masyarakat, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com