Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan: SBY Tak Bisa Angkat Suara Partai kalau Elite Demokrat Diisukan Korup

Kompas.com - 14/03/2014, 11:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir setahun Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI, memimpin Partai Demokrat. Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali mendapuk SBY sebagai ketua umum setelah ditinggalkan Anas Urbaningrum yang menjadi tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang.

Harapan Demokrat, dengan memilih SBY sebagai ketua umum, suara partai bisa terselamatkan. Ketika itu, elektabilitas Demokrat dalam sejumlah survei berada pada kisaran 6 persen. Akan tetapi, menjelang setahun menjadi nakhoda Demokrat, berdasarkan survei Saiful Mujani Research Center (SMRC), suara Demokrat hanya terdongkrat 4 persen menjadi 10,4 persen. Apa yang membuat Demokrat terseok-seok?

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, partainya menghadapi hantaman keras terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat sejumlah elite partai.  

"Kami sempoyongan, selama 2 tahun terus-terusan, tapi kami belum juga jatuh kan?" ujar Sutan saat dihubungi, Jumat (14/3/2014).

Akan tetapi, menurut Sutan, seorang SBY sekalipun tak akan mampu mendongkrak suara Demokrat jika partainya terus dihajar dengan isu-isu korupsi.

"Bagimana SBY bisa angkat suaranya kalau kader-kader diisukan demikian," ucap Sutan.

Ketua Komisi VII DPR itu pun menyinggung organisasi yang dibentuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang terus merongrong Demokrat dengan berbagai isu negatif.

"Jadi menurut saya, kelemahan dari Demokrat adalah tidak punya media untuk menyiasati serangan atau tanggung cara. Kami hanya pakai perang darat," katanya.

Oleh karena itu, Sutan mengatakan, Demokrat kini tak lagi ambisius mempertahankan gelar sebagai pemenang pemilu. Kini, partainya hanya menargetkan masuk tiga besar partai dengan perolehan tertinggi dalam pemilu legislatif 9 April mendatang.

Untuk mencapai target itu, SBY menjadi salah satu juru kampanye nasional Demokrat. Partai ini berharap agar SBY mampu menaikkan suara partai. Faktor SBY dinilai masih berpengaruh terhadap perolehan suara Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com