Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target PAN Bukan Menang di Pilkada, Melainkan Basis Suara

Kompas.com - 09/03/2014, 18:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional mengklaim selama ini telah mempersiapkan kader terbaik untuk menghadapi Pemilu 2014 sejak pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada). Namun, PAN tidak pernah menargetkan para kadernya untuk dapat keluar sebagai pemenang dalam pelaksanaan pilkada tersebut.

Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo mengatakan, kemenangan kader di daerah bukanlah segalanya. Akan tetapi, kader lebih disiapkan untuk dapat menambah dukungan pada basis suara PAN di daerah.

"Kita merekrut untuk bisa menambah suara untuk PAN. Misal tidak menang, tapi dia bisa menambah basis PAN, itu yang kita harapkan," kata Drajad saat diskusi "Siapa Kuda Hitam 2014?" di Jakarta, Minggu (9/3/2014).

Drajad mencontohkan, salah satu kader PAN yang dianggap hebat dalam menjaring suara di daerah adalah Marianus Sae. Atas kepiawaiannya dalam menjaring suara, Marianus terpilih sebagai Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur. Sayangnya, Drajad mengatakan, Marianus terjebak kasus hukum karena penutupan Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada. Menurut Drajad, hal itu sebetulnya tidak perlu terjadi.

"Bupati Ngada kader sangat bagus dan bersemangat, karena sangat bersemangatnya sampai memblokir airport. Saya sampai bilang ke Pak Hatta (Ketua Umum PAN), kader PAN harus dijauhkan dari airport," seloroh Drajad.

Saat ini Marianus Sae ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penutupan Bandara Turelelo Soa pada Sabtu (21/12/2013). Marianus diduga memerintahkan polisi pamong praja Ngada untuk memblokade bandara tersebut. Perintah ini muncul karena Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa pada hari tersebut.

Akibat tindakan Marianus, pesawat Merpati dengan nomor penerbangan 6516 rute Kupang-Bajawa, yang mengangkut 54 penumpang, tidak dapat mendarat. Pesawat tersebut akhirnya terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang. Bandara tersebut diblokade mulai pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Otoritas bandara tidak dapat berbuat banyak karena jumlah anggota Satpol PP Ngada yang menduduki landasan pacu bandara lebih banyak daripada petugas bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Imigrasi Sebut Pelayanan Visa hingga Paspor Online Sudah Pulih 100 Persen

Imigrasi Sebut Pelayanan Visa hingga Paspor Online Sudah Pulih 100 Persen

Nasional
Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Nasional
Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

Nasional
Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Nasional
Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

Nasional
Pengacara SYL Singgung 'Green House' Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Pengacara SYL Singgung "Green House" Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Nasional
Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus 'Like' and 'Subscribe' Konten

Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus "Like" and "Subscribe" Konten

Nasional
Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Nasional
Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Nasional
Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

Nasional
Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

Nasional
Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

Nasional
Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com