"Memang di dalam survei yang dilakukan Kemenkopolhukam ada kecederungan partispasi pemilu yang sekarang posisi 73 persen. Semoga bisa meningkat menjadi 75 persen," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, Kamis (27/2/2014).
Djoko mengatakan setiap dua pekan rapat koordinasi digelar di kantornya, bersama para menteri terkait pelaksanaan pemilu. Mendekati pelaksanaan Pemilu Legislatif, ujar dia, rapat tersebut akan diintensifkan.
Dalam rapat tersebut dibahas sosialisai pemilu. "Masih ada waktu 1,5 bulan ini paling tidak bisa meningkatkan partisipasi pemilu di pemilihan legislatif dan presiden mendatang," ucap Djoko.
Hasil survei yang dilakukan pemerintah terkait partisipasi pemilih jauh berbeda dengan survei-survei yang ada selama ini. Terakhir pada Januari 2014, survei Institut Riset Indonesia memprediksi tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden 2014 menurun dibandingkan Pemilu Presiden 2009, menjadi 51,3 persen.
Partisipasi pemilih pada pemilu setelah reformasi terus mengalami penurunan. Berturut-turut, Pemilu 1999 mencatatkan angka partisipasi 92,74 persen, 2004 mencapai 84,07 persen, 2009 mencapai 79 persen.
Survei Institut Riset Indonesia berlangsung pada 4 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014 di 34 provinsi. Metoda yang digunakan adalah multi-stage random sampling, dengan melibatkan 1.700 responden. Survei dilakukan melalui wawancara berpedoman kuesioner, menggunakan tingkat toleransi kesalahan 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.