Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan HUT PPP Dihiasi Atribut Kampanye Suryadharma Ali

Kompas.com - 09/02/2014, 16:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali batal mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden partai berlambang Ka'bah itu. Namun atribut Suryadharma Ali masih tampak menghiasi lokasi perayaan Hari Ulang Tahu PPP ke-41 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Minggu (9/2/2014). Atribut seperti spanduk, bendera, sticker, kaos, dan pin tampak bertebaran di sekitar lokasi acara. 

Pantauan Kompas.com, logo SDA untuk Indonesia tampak menghiasi setiap sudut lokasi acara. Dua buah tenda bahkan dipersiapkan khusus untuk membagikan pin, sticker, hingga bendera bertuliskan SDA.

Pada pintu masuk acara, sebuah gerbang berwarna hijau dibuat dengan menuliskan acara peringatan HUT PPP ke-41 dan Deklarasi capres PPP tahun 2014-2019. Tidak ketinggalan, logo SDA untuk Indonesia kembali disematkan di gerbang utama itu.

Masuk ke dalam lokasi acara, belasan wanita cantik penerima tamu mengenakan seragam warna putih yang bertuliskan "Suryadharma Ali Wujudkan Harapan Rakyat, Merah Putih Bisa...!!!".

Demikian pula di bangku-bangku dalam ruangan acara, panitia sudah menyiapkan sebuah tas berisi semua macam atribut kampanye Suryadharma Ali sebagai capres PPP. Terlihat ada dua buah buku yang berisikan 9 alasan memilih PPP dan 9 alasan memilih SDA sebagai capres PPP yang disertai dengan untaian ayat dari Surat Yasin. Angka 9 digunakan sebagai nomor urut peserta pemilu 2014 bagi PPP.

Di dalam buku 9 alasan memilih SDA, dijabarkan sembilan alasan itu yakni Suryadharma sebagai pemimpin yang visioner, pemimpin yang bersih dan ikhlas, memiliki reputasi kepemimpinan yang baik dan berprestasi, berjiwa religius nasionalis dan dekat dengan ulama.

Selain itu, Suryadharma juga dianggap sebagai pemimpin yang pro ekonomi kerakyatan, melaksanakan penyelenggaran haji terbaik di dunia, serta berjiwa demokratis dan moderat.

Suasana kampanye Suryadharma semakin terasa dengan rombongan anak muda yang memainkan perkusi dan menyanyikan yel-yel PPP dan dukungan terhadap Suryadharma.

Seperti diberitakan, Mukernas II PPP yang diselenggarakan pada 7-8 Februari 2014 memutuskan batal melakukan deklarasi bakal capres PPP yang rencananya dilakukan pada Minggu siang.

Mukernas hanya sepakat mengajukan tujuh nama bakal capres dari kalangan internal maupun eksternal. Mereka adalah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddique, dan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa.

Keputusan menetapkan capres tunggal yang diusung PPP baru akan dilakukan dalam forum rapat pimpinan nasional (rapimnas). Rapimnas dilakukan setelah PPP mengetahui perolehan suara dalam pemilihan legislatif.

Selain itu, dalam rentang waktu selama pileg ini, PPP juga akan meminta konfirmasi kesediaan dari ketujuh nama yang digadang menjadi bakal capres PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com