Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menteri Parpol atau Profesional Sama Saja, Bermain Politik"

Kompas.com - 31/01/2014, 15:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari menganggap tak ada hal yang istimewa dari mundurnya Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan. Menurutnya, hal itu hanya memperjelas jika menteri dari kalangan teknokrat juga sama-sama memiliki hasrat politik yang besar.

Menurut Hajriyanto, langkah politik yang dilakukan Gita hanya sebuah pencitraan. Bahkan, ia menyamakan Gita dengan politisi lain yang sering kali melakukan manuver politik dalam suatu momentum tertentu.

"Langkah politik yang biasa-biasa saja. Hanya ada satu nilai pentingnya, mau menteri dari parpol atau menteri dari kalangan profesional non-parpol (teknokrat), semuanya bermain politik. Sama saja," kata Hajriyanto saat dihubungi, Jumat (31/1/2014).

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, selama ini publik cenderung mendiskreditkan menteri yang berasal dari partai politik lebih sibuk dengan agenda politik. Keputusan Gita, kata dia, dapat mematahkan semua tudingan itu.

"Menteri dari parpol katanya sibuk berpolitik, waktunya habis dan tak bisa bekerja profesional. Sekarang terbukti bahwa menteri yang tidak dari parpol pun juga sibuk berpolitik," kata Hajriyanto.

Hajriyanto menganggap mundurnya Gita dari Menteri Perdagangan tak akan mengganggu roda pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan catatan, Presiden segera menunjuk Menteri Perdagangan baru.

"Tidak akan mengganggu, kan ada wakil menteri. Dan orang yang mampu menggantikan Gita banyak sekali, segudang," ucapnya.

Seperti diberitakan, Gita Wirjawan resmi menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Menteri Perdagangan. Sebelumnya, Gita mengaku telah mengajukan pengunduran diri hingga tiga kali. Namun, dua pengunduran Gita selalu ditolak Presiden SBY.

Baru pada kali ketiga, Presiden SBY akhirnya menyetujui. Sekitar Rabu (29/1/2014), Gita mengaku menerima jawaban Presiden yang mempersilakannya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II.

Setelah mendapat pemberitahuan itu, Gita langsung menggelar jumpa pers hari ini di Senayan Golf dan Kementerian Perdagangan. Gita mengatakan, mundur sebagai Menteri Perdagangan karena ingin fokus mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia merasa jika tetap menjadi menteri, akan rentan terjadi konflik kepentingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com