Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Anas "Ngetweet" dari Dalam Rutan

Kompas.com - 27/01/2014, 14:44 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski berada di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, tetap "berkicau" melalui akun Twitter-nya @AnasUrbaningrum. Sekitar lima jam yang lalu, Senin (27/1/2014), misalnya, akun itu berbicara mengenai dana saksi partai politik yang dibayarkan negara.

"Tuips, kabarnya dana saksi parpol di TPS akan dibiayai dengan dana APBN. #danasaksi *abah." demikian akun @AnasUrbaningrum membuka kultwit-nya hari ini.

Bukan kali ini saja akun Anas tetap "hidup" meski ia ditahan di Rumah Tahanan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Sebelumnya, akun itu juga berbicara mengenai Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan yang ikut Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Hal yang menjadi pertanyaan, bagaimana akun @AnasUrbaningrum bisa tetap berkicau meski pemiliknya mendekam di balik Rutan KPK?

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, pihaknya melarang setiap tahanan untuk membawa ponsel selama ditahan.

"Nggak mungkin dia (Anas) nge-tweet di rutan karena dia nggak boleh bawa ponsel," ujar Johan saat dihubungi, Senin.

Lantas, bagaimana akun itu berkicau? Menurut loyalis Anas, Tri Dianto, ada administrator yang menuliskan pemikiran-pemikiran Anas melalui akun Twitter-nya. Tri, yang juga mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Cilacap Partai Demokrat itu, mengatakan, Anas kerap menyampaikan pemikiran-pemikirannya kepada sahabatnya yang berkunjung ke Rutan KPK.

"Jadi setiap kami ke rutan, ditulis di kertas, lalu nanti kami tulis di Twitter," ucap Tri.

Selama Anas berada dalam tahanan, menurut Tri, sejumlah tweet-nya akan ditandai dengan lambang *abah. Tanda tersebut mengartikan bahwa tweet itu ditulis oleh administrator, tetapi memuat pemikiran yang disampaikan langsung oleh Anas.

"Kan selama ini tidak ada tanda abah, sekarang ada," tambah Tri.

Saat ditanya bagaimana Anas mengikuti perkembangan pemberitaan selama berada di tahanan, Tri mengatakan bahwa kawannya itu hanya mendengar cerita dari rekan-rekannya yang berkunjung ke rutan. Tidak ada televisi di sel tempat Anas ditahan di basement Gedung KPK.

Senada dengan Tri, Johan mengatakan bahwa KPK tidak menyediakan fasilitas televisi bagi tahanan di dalam sel.

"Nggak ada kalau di sel, adanya di lobi Gedung KPK," ucap Johan.

Meski demikian, menurutnya, pengunjung diperbolehkan membawakan buku ataupun bahan bacaan lainnya untuk para tahanan.

Secara terpisah, sahabat Anas Gede Pasek Suardika yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan bahwa pemikiran Anas akan tetap hidup walau ia berada di tahanan.

"Beliau kan bisa dipenjara raganya, tapi pikiran dan jiwanya kan nggak bisa," ucap Pasek.

KPK menahan Anas sejak 10 Januari 2014. Ia ditahan atas sangkaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com