JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri, terutama yang berasal dari partai politik atau pimpinan partai politik untuk menjadi contoh dalam menaati aturan penyelenggaraan pemilihan umum. Presiden juga meminta mereka untuk bersama-sama menyukseskan Pemilu 2014.
“Saya ingin kita, saudara, apalagi menteri yang berasal dari partai politik itu mengerti undang-undang dengan demikian kita bisa memberikan contoh menaati Pemilu, di samping itu kita bisa menyukseskan Pemilu itu sendiri,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Agenda sidang tersebut membahas tiga hal, yakni pengelolaan ekonomi, persiapan Pemilu, dan penanganan bencana di sejumlah wilayah di Indonesia. Hadir dalam rapat tersebut Wakil Presiden Boediono, serta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Hukum Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Ekonomi Chatib Basri, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Presiden juga meminta Menkopolhukam dan Mendagri untuk mempresentasikan kepada peserta rapat mengenai tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam menyukseskan Pemilu.
Meskipun pelaksana utama Pemilu adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), namun, kata Presiden, ada tugas yang diamanatkan undang-undang kepada pihak-pihak lain, termasuk kepada Pemerintah.
“Kita tahu ada KPU yang mandiri dan independen, namun undang-undang juga mengamanatkan ada tugas yang dilaksanakan pihak-pihak lain, artinya bukan hanya KPU dan Bawaslu,” kata Presiden.
Seperti diberitakan, Pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali, yaitu Pemilu Legislatif pada 9 April dan Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.