Aburizal pun menorehkan jejak langkah serupa. Muncul dengan elektabilitas 5,9 persen pada periode pertama survei, naik menjadi 8,8 persen pada periode kedua, dan mengakhiri survei dengan dukungan 9,2 persen.
Kejutan Wiranto dan Hanura
Kejutan dianggap datang dari Partai Hanura dan ketua umumnya, Wiranto. Keduanya mencatatkan konsistensi tren peningkatan. Lompatan Hanura maupun Wiranto juga sangat signifikan, meskipun hasil akhir yang dicapai belum masuk tiga besar "paling diminati publik".
Wiranto masuk bursa kandidat calon presiden dengan dukungan 1,6 persen responden pada periode perdana survei Kompas ini. Pada periode kedua, dukungannya melompat lebih dari dua kali lipat menjadi 3,3 persen, dan pada akhir tahun dukungan untuknya melompat lagi nyaris dua kali lipat pula menjadi 6,6 persen.
Fenomena serupa terpotret dari partai pengusung Wiranto. Hanura juga hanya mencatatkan dukungan 0,5 persen responden survei Kompas periode pertama. Pada periode kedua, responden yang menyatakan akan memilih Partai Hanura bila hari ini pemilu digelar sudah bertambah menjadi 2,7 persen. Akhir tahun, lompatan Hanura berlanjut dengan mencatatkan dukungan 6,6 persen
Survei "Kompas"
Rangkaian survei yang digelar harian Kompas menggunakan metode survei longitudinal, yakni meminta pendapat dari responden yang sama. Ketiga survei dilakukan secara tatap muka, dalam tiga periode waktu.
Survei periode pertama yang hasilnya dilansir pada Desember 2012 dilakukan pada rentang 26 November 2012 sampai 11 Desember 2012. Periode kedua, 30 Mei 2013 sampai 14 Juni 2013, dan diumumkan pada Juni 2013. Adapun periode ketiga terlaksana pada 27 November 2013 sampai 11 Desember 2013, diumumkan mulai Rabu (8/1/2014).
Melibatkan 1.380 sampai 1.400 responden dari 34 provinsi di Indonesia, survei menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dan rentang kesalahan (margin of error) 2,6 persen dalam penarikan sampel acak sederhana.
Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di harian Kompas edisi Kamis (9/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.