Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 11:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura enggan cepat berpuas diri menyikapi survei Kompas yang menempatkan Wiranto sebagai tokoh senior yang dukungannya terus merangkak naik. Bagi Hanura, hasil positif ini akan dijadikan cambuk pelecut untuk memudahkan langkah Wiranto menuju kursi RI 1.

"Semua ini tentu tidak membuat kita berpuas diri, tetapi justru semakin memberi semangat kita untuk lebih giat lagi bekerja," kata Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin, saat dihubungi, Rabu (8/1/2014).

Saleh menuturkan, seluruh mesin partainya akan terus total menjalankan semua strategi untuk mendongkrak elektabilitas Wiranto dan Hanura. Target Hanura di pemilihan legislatif ia patok mencapai dua digit dari seluruh suara nasional, atau minimal berada di posisi tiga besar dari seluruh partai politik peserta pemilu.

Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR itu melanjutkan, sejauh ini, strategi yang dilakukan partainya didukung oleh semua kader dan calon anggota legislatif dari pusat sampai ke pelosok daerah. Saleh mengklaim, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo hampir setiap hari terjun ke bawah menemui masyarakat dalam berbagai kegiatan, seperti bakti sosial dan lainnya.

"Kita akan lebih all out lagi dengan berbagai strategi yang tidak bisa kita buka ke publik, tapi mulai menampakkan hasil positif. Kita yakin elektabilitas ini akan terus naik di sisa waktu yang ada," pungkasnya.

Wiranto sempat menjadi kandidat yang mendapatkan dukungan paling jeblok pada survei pertama Kompas, Desember 2012. Namun, secara bertahap, Wiranto mencatatkan lompatan-lompatan capaian dukungan selama 2013.

Dengan mendapat dukungan 1,6 persen dari 1.400 responden survei ini pada Desember 2012, perlahan Wiranto mengumpulkan tambahan dukungan menjadi 3,3 persen pada Juni 2013. Pada pengujung 2013, dukungan untuk Wiranto kembali melompat ke posisi 6,3 persen.

Kondisi ini berkebalikan dengan dua koleganya sesama tokoh senior, Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla. Megawati, yang masih mendapat dukungan mantap pada survei periode pertama, pada survei ketiga justru sudah berada di bawah Wiranto dengan angka dukungan 6,1 persen. Setali tiga uang, Kalla yang pada survei pertama masih mendapatkan dukungan 6,7 persen responden harus mendapati bahwa angka dukungan itu terus melorot dari waktu ke waktu. Setelah anjlok menjadi 4,5 persen pada survei Juni 2013, perolehan dukungan Kalla kembali melorot ke 3,1 persen pada Desember 2013.

Kompas menggelar survei untuk memetakan tokoh yang masih punya kans berlaga pada Pemilu Presiden 2014. Enam nama masuk jajaran yang dinilai mendapatkan dukungan signifikan. Selain ketiga tokoh senior di atas, tiga kandidat lain adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie. Hasil survei selengkapnya dapat dibaca pada Harian Kompas edisi Rabu (8/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com