"Saya kira enggak usahlah kita membicarakan sesuatu yang ada di balik awan," katanya.
Dahlan beralasan, dirinya belum resmi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, begitu juga Jokowi yang belum resmi diusung oleh PDI Perjuangan. Ia mengatakan akan berkomentar ketika dirinya dan Jokowi sudah resmi menjadi calon presiden.
Sebelumnya, Dahlan juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak hanya mendukung dirinya, tetapi juga Partai Demokrat. Di kalangan pendukungnya, kata dia, ada istilah "Dahlan Yes, Demokrat No".
Menurut bos Grup Jawa Pos itu, tidak ada gunanya apabila pendukungnya hanya memopulerkan dirinya. Dengan kata lain, popularitas dirinya tidak ada artinya jika perolehan suara Partai Demokrat kecil dalam pemilu legislatif. Ia pun mengaku terus mengampanyekan "Dahlan Yes, Demokrat Yes" kepada para pendukungnya.
Seperti diketahui, dalam berbagai survei, elektabilitas Jokowi jauh melampaui Dahlan. Dalam simulasi empat capres, yaitu Jokowi, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Dahlan Iskan yang dilakukan Indikator Politik pada bulan Oktober 2013, Jokowi memperoleh 47,4 persen suara. Sementara itu, Dahlan hanya memperoleh 3,7 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.