Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Tentang Jokowi, Saya Tak Mau Bicara Sesuatu di Balik Awan

Kompas.com - 06/01/2014, 22:40 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan, enggan berkomentar terkait elektabilitas dirinya dibandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, sebagai calon presiden. Hal itu dikatakan Dahlan di Kantor Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jakarta, Senin (6/1/2014).

"Saya kira enggak usahlah kita membicarakan sesuatu yang ada di balik awan," katanya.

Dahlan beralasan, dirinya belum resmi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, begitu juga Jokowi yang belum resmi diusung oleh PDI Perjuangan. Ia mengatakan akan berkomentar ketika dirinya dan Jokowi sudah resmi menjadi calon presiden.

Sebelumnya, Dahlan juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak hanya mendukung dirinya, tetapi juga Partai Demokrat. Di kalangan pendukungnya, kata dia, ada istilah "Dahlan Yes, Demokrat No".

Menurut bos Grup Jawa Pos itu, tidak ada gunanya apabila pendukungnya hanya memopulerkan dirinya. Dengan kata lain, popularitas dirinya tidak ada artinya jika perolehan suara Partai Demokrat kecil dalam pemilu legislatif. Ia pun mengaku terus mengampanyekan "Dahlan Yes, Demokrat Yes" kepada para pendukungnya.

Seperti diketahui, dalam berbagai survei, elektabilitas Jokowi jauh melampaui Dahlan. Dalam simulasi empat capres, yaitu Jokowi, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Dahlan Iskan yang dilakukan Indikator Politik pada bulan Oktober 2013, Jokowi memperoleh 47,4 persen suara. Sementara itu, Dahlan hanya memperoleh 3,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com